Sejumlah Strategi PLN Enjiniring Menuju Net Zero 2060

PLN Enjiniring
E-Magazine November - Desember 2024

Jakarta, BUMN TRACK – Dalam mendukung transisi energi menuju pencapaian emisi nol bersih (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2060, PLN Enjiniring memiliki strategi yang telah disiapkan. Salah satunya pengembangan energi terbarukan secara masif dan penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

“Skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED) penting untuk mempercepat transisi energi sekaligus menjaga keberlanjutan finansial,” kata Presiden Direktur PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah di Jakarta, Kamis (23/1/25).

Dalam skenario ini, sekitar 480 GW kapasitas energi terbarukan akan dikembangkan hingga 2060, dengan investasi total mencapai USD 700 miliar.

PLN berkomitmen mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap melalui cofiring biomassa hingga 30% dan penggunaan hidrogen dalam pembangkit gas hingga 75% pada 2060. Perusahaan juga berencana mengintegrasikan energi nuklir dan sistem penyimpanan baterai skala besar (BESS) untuk mendukung stabilitas jaringan.

“Transisi energi ini bukan hanya tentang menggantikan sumber energi fosil, tetapi juga memastikan keandalan sistem kelistrikan melalui pengembangan jaringan pintar dan infrastruktur fleksibel,” ujar Chairani

Menurutnya, teknologi CCUS akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor tenaga listrik Indonesia.

PLN menargetkan penerapan CCUS pada kapasitas pembangkit sebesar 2 GW pada 2040 dan meningkat menjadi 19 GW pada 2060. Saat ini, PLN telah mengidentifikasi sekitar 37,6 GW pembangkit yang layak untuk diimplementasikan teknologi tersebut.

Namun, tantangan besar dihadapi, termasuk dampak negatif terhadap kinerja pembangkit listrik konvensional akibat penalti panas dan listrik dari sistem CCUS. Selain itu, biaya tambahan diperkirakan dapat menggandakan tarif listrik.

Untuk mendukung transisi ini, PLN merencanakan pembangunan “Green Enabling Super Grid” sepanjang 70.000 km untuk mengintegrasikan sumber energi terbarukan dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara ke pusat-pusat permintaan di Jawa dan Bali.

“Kami menyadari bahwa pembangunan infrastruktur ini memerlukan investasi besar, tetapi manfaat jangka panjangnya bagi lingkungan dan masyarakat akan jauh lebih besar,” tambah Chairani.

Selain menekan emisi karbon, transisi energi ini diharapkan menciptakan peluang kerja baru dengan estimasi 7 hingga 12 juta tahun kerja hingga 2050.

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.