
Bumntrack.co.id. Jakarta – Pandemi covid-19 yang melanda selama 2,5 tahun dimanfaatkan PT Angkasa Pura I (AP I) untuk mempercantik bandara-bandara kelolaannya. Salah satunya mempercantik dan meningkatkan kapasitas ruang kedatangan dari luar negeri (internasional) di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Selama 2,5 tahun, bandara internasional kita tutup sama sekali. Nah karena ada even KTT G20, kita melakukan perubahan dan beutifikasi, baik untuk VIP maupun VVIP. Kita juga menerapkan energi baru terbarukan (EBT) seperti penggunaan panel surya. Kami juga melakukan support khusus branding untuk semua bandara,” kata Direktur Utama PT AP I, Faik Fahmi di Jakarta, Selasa (8/11/22).
Dengan selesainya peningkatan kapasitas dan beutification di bandara, perseroan akan lebih berorientasi ke pelayanan. “Bandara itu etalasenya wajah Indonesia. Jadi kalau ke Bali, impresi pertama ya ada di bandara. Kita buat bandara dengan ciri khas menyesuaikan dengan kearifan lokal tempat bandara itu berada. khusus Bali, kita kombinasikan dengan art work sehingga bisa merasakan khas Bali. Konsep yang dibangun adalah menciptakan jurney experient,” tambahnya.
Dari sisi komersial, Bandara I Gusti Ngurah Rai didominasi penumpang bukan dari Indonesia, mayoritas dari Warga Negara Asing (WNA). “Jadi kita sesuaikan dengan tamu karena karakter yang lewat bandara internasional berbeda dengan domestik. Contohnya, domestik penerbangan terakhir jam 9 malam, sedangkan di Internasional jam 9 malam baru mulai bergerak. Karakter inilah yang merubah pola belanja dan hospitaly di bandara,” tambahnya.