
BUMN Track. Jakarta – Sepanjang semester I/2023, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatat trend positif kenaikan arus petikemas internasional yakni 644.770 TEUs atau meningkat 3 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 625.946 TEUs. Dalam market share di lingkungan Tanjung Perak, TPS masih mendominasi 80 persen peti kemas internasional.
“Sampai dengan semester 1 2023 ini, kami juga mencatat peningkatan kinerja bongkar muat, yakni pada angka 56,09 box/ship/hour, jauh di atas kinerja bongkar muat 48 box/ship/hour yang ditetapkan oleh Kementrian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya. Jumlah tersebut juga meningkat disbanding tahun lalu pada periode yang sama di tahun lalu yang masih tercatat 51,23 box/ship/hour,” kata Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo di Jakarta, Rabu (26/7/23).
Kenaikan arus petikemas ini juga didukung dengan adanya service-service baru yang masuk ke TPS selama satu semester ini, yakni Vietnam – Malaysia – Indonesia (VMI) service yang dioperatori oleh Evergreen, PAX service, APR service dan JSS service yang dioperatori oleh CMA CGM Group, East Timor Service/ Singapore-Dili-Darwin (ETS/SDD) service yag dioperatori oleh Mariana Express Lines dan Swire shipping, Seahorse service yang dioperatori oleh MSC, serta beberapa adhoc service (service tambahan/ servise non regular) yang turut menambah catatan kenaikan arus di TPS.
“Kami optimis di tahun-tahun berikutnya akan terus dapat meningkatkan arus peti kemasnya, terlebih saat ini melalui Subholding Pelindo Terminal Petikemas Surabaya (SPTP) telah merencanakan melakukan peremajaan alat bongkar petikemas yakni 4 unit Container Crane (CC) dan 14 unit Rubber Tyred Gantry (RTG),” tambahnya.
Menurutnya, penambahan ini tentunya akan sangat medukung produktivitas karena disupport 12 unit CC dan 30 unit RTG. “Beberapa diantaranya memang butuh peremajaan untuk lebih meningkatkan produktivitas bongkar muat ke depannya,” terangnya.