Jakarta, BUMN TRACK – Sepanjang semester I/2024, PT Jasa Marga (Persero) membukukan Laba Bersih Rp2,35 triliun, tumbuh 104,32% dibandingkan Semester 1 Tahun 2023.
Atas kinerja Semester I ini, terdapat efek dari penyesuaian atas penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72/2023 terkait Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud yang dilakukan oleh Perseroan dimana terdapat penambahan Pendapatan Pajak Tangguhan sebesar Rp600,41 miliar (non-cash).
“Namun, tanpa adanya perhitungan dari efek tersebut pun Perseroan tetap memperoleh nilai Core Profit sebesar Rp1,75 triliun pada Semester I Tahun 2024, tumbuh 52,05% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Jasa Marga mampu menjaga pertumbuhan laba dan menjaga kinerja rasio keuangan yang semakin membaik, seiring dengan peningkatan volume lalu lintas dan dampak dari arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri di April 2024 lalu,” ujar Corporate Finance & Investor Relations Senior Group Head Haning Pangastuty di Jakarta, Rabu (28/8/24).
Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol beroperasi Jasa Marga Group sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 45% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia, dengan total konsesi jalan tol sepanjang 1.736 KM.
“Perseroan juga tengah fokus terhadap lima proyek jalan tol yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Jogja-Bawen, Jalan Tol Jogja-Solo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Kami menargetkan untuk mengoperasikan Jalan Tol Jogja-Solo Paket 1.1 (Kartasura- Klaten) sepanjang 22,3 km di akhir tahun 2024,” ungkapnya.
Melalui anak usaha, PT Jasamarga Tollroad Operator (PT JMTO) menyediakan layanan pengoperasian untuk 1.446 KM jalan tol, sementara itu PT JMTM menyediakan layanan preservasi untuk 1.110,9 KM jalan tol. Keduanya tidak hanya melayani jalan tol Jasa Marga Group, namun juga perusahaan jalan tol lainnya.
“Perseroan juga fokus untuk meningkatkan market share pengoperasian dan preservasi oleh PT JMTO dan PT JMTM yang didukung dengan pengembangan teknologi di bidang operasional sebagai bagian dari ekspansi bisnis Perseroan pada lini bisnis pengoperasian,” imbuh Haning.
Sementara itu di lini bisnis prospektif, anak usaha Perseroan yaitu PT Jasamarga Related Business (JMRB) melanjutkan pembangunan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Pengembangan Fase 2 dan Fase 3 yaitu pembangunan Rumah Sakit Brawijaya Taman Mini yang terintegrasi dengan Travoy Hub dan Stasiun Light Rail Transit (LRT) Taman Mini.
“Seluruh pencapaian dan juga upaya peningkatan kinerja Perseroan serta di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai dan mulai dioperasikan, rasio keuangan Jasa Marga pada Semester I 2024 lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan Perseroan selalu memperhatikan keberlanjutan bisnisnya dan menyeimbangkan antara pencapaian kinerja dengan ekspansi usaha. Perseroan tetap mampu menjaga gearing ratio dan memiliki kapasitas yang baik dalam hal memenuhi pembayaran kewajibannya,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Pramitha Wulanjani.
Jasa Marga juga berkomitmen sepenuhnya dalam memberikan pelayanan yang optimal untuk melayani peningkatan mobilitas masyarakat. Komitmen ini ditunjukkan dalam pengembangan Intelligent Transport System (ITS) yang berfungsi mengelola pelayanan lalu lintas jalan tol yang terintegrasi, sekaligus menjadi sumber pusat informasi lalu lintas melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) dan dapat diakses oleh pengguna jalan melalui aplikasi Travoy.
Di bidang Human Capital, Jasa Marga menjaga komitmen dalam keberagaman gender dan inklusi generasi yang diwujudkan dalam Key Performance Indicators (KPI) Utama Perusahaan yaitu jumlah perwakilan perempuan dalam Nominated Talent saat ini mencapai 38,9%, serta menjaga jumlah milenial dalam Nominated Talent yang kini berada di level 55,6%. Upaya ini juga dibarengi oleh pengembangan kapabilitas dengan memberikan beasiswa kepada Roadster, panggilan untuk karyawan Jasa Marga, untuk melanjutkan sekolah baik di dalam maupun luar negeri.
Sejumlah program yang mengedepankan prinsip ESG yang diinisiasi oleh Perseroan yaitu sertifikasi Green Toll Road Indonesia di 3 jalan tol, percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dengan menyediakan 114 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 51 titik Rest Area, membina dan mengembangkan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) hingga menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) seperti Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) untuk masyarakat sekitar proyek Jalan Tol Jogja-Bawen dan pengelolaan sampah sisa hasil panen di sekitar jalan tol.
Dalam menjaga pertumbuhan kinerja dan mengelola kesehatan finansial hingga akhir tahun 2024, Jasa Marga konsisten melakukan sejumlah inisiatif strategis.
Dari sisi top line, Perseroan memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan menjaga pemenuhan SPM jalan tol sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen menjaga EBITDA untuk selalu bertumbuh dengan memastikan alokasi anggaran secara efektif dan efisien untuk menjalankan program kerja yang tepat guna.