Jakarta, Bumntrack.co.id – Kinerja keuangan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menunjukan peningkatan pada semester I 2025. Peningkatan tersebut terefleksi dari laba bersih yang meningkat hingga 12 persen sehingga menembus angka Rp100 miliar. Aset juga mengalami pertumbuhan 18,2 persen (yoy) menjadi Rp17,6 triliun. Peningkatan laba bersih tersebut didorong adanya peningkatan pendapatan dari pembiayaan, pertumbuhan dana murah (CASA) serta efisiensi operasional yang terus diperkuat.
“Kinerja semester I 2025 menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan didorong oleh penyaluran pembiayaan yang berkualitas serta pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),” jelas Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum saat paparan kinerja bertema Sustainable Growth and Resilient Performance di Kantor Pusat BCA Syariah, (6/8 2025).
Pada semester I tahun ini, lanjut Yuli, BCA Syariah juga mampu menaikan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan mencatat kenaikan 24,2 persen (yoy) menjadi Rp14 triliun. Salah satu penyumbang utama kenaikan tersebut adalah pengembangan fitur layanan digital untuk meningkatkan kenyamanan nasabah ketika bertransaksi. Komposisi dana murah (CASA) BCA Syariah juga melonjak 40,8 persen dari total DPK. Pertumbuhan nasabah tersebut menjadi kunci untuk memperkuat bisnis berkelanjutan perusahaan.
“Dengan basis nasabah yang semakin solid diharapkan dapat mendukung pertumbuhan dana murah sehingga pada akhirnya fungsi intermediasi bank melalui pembiayaan bisa semakin kompetitif,” ungkap Yuli.
Yuli juga menjelaskan, pihaknya menargetkan pembiayaan hingga akhir tahun dan masih berpegang pada rencana bisnis bank (RBB) yakni di 8%-10%.
“Kami gak melakukan koreksi untuk RBB. Jadi, tetap optimis untuk target pertumbuhan pembiayaan. Mestinya bisa di atas itu dengan melihat capaian di semester I ini,” ungkap Yuli usai paparan kinerja.
Dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan hingga akhir 2025, BCA Syariah akan terus melakukan inovasi produk dan juga layanan secara digital. Ia mencontohkan, dengan meningkatkan komposisi dana murah dan melihat peluang pada sektor yang tumbuh signifikan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Dalam paparan kinerja tersebut, Direktur BCA Syariah, Pranata menambahkan, adanya peningkatan pembiayaan BCA Syariah yang meningkat menjadi Rp11,3 triliun, atau naik 18,2 persen (yoy).Adapun kontribusi terbesar bersumber daripembiayaan komersial yang mencapai Rp8,6 triliun atau 76,7 persen dari total pembiayaan, dengan pertumbuhan hingga 13,2 persen (yoy).
Segmen pembiayaan konsumer juga mengalami pertumbuhan paling tinggi, yakni 56,1 persen, dengan nilai Rp1,7 triliun. Tak hanya itu. pembiayaan emas juga melonjak luar biasa sebesar 231,2 persen (yoy) menjadi Rp300 miliar.
“Pembiayaan emas iB dapat diakses melalui mobile banking BSya by BCA Syariah. Fitur ini kami perkenalkan untuk memudahkan masyarakat berinvestasi emas,” ujar Pranata.
Layanan pembayaran digital banking juga salah satu prioritas yang bakal dikembangkanBSya . Terlebih masyarakat sudah banyak yang menyenangi layanan tersebut. Ini Dapat dilihat dari transaksi mobile banking yang meningkat hingga 20,1 persen (yoy). BCA Syariah terus melakukan inovasi dengan menghadirkan fitur Islami seperti pembayaran zakat fitrah dan pembelian kurban. BCA syariah Selain itu, BSya juga menghadirkan fitur transaksional modern seperti pembayaran QRIS dengan Customer Presented Mode (CPM) serta setor tunai cardless melalui jaringan ATM BCA.