Sepanjang 2022, AP II Catatkan Laba Bersih Rp91,90 Miliar dari Sebelumnya Negatif Rp3,79 Triliun

E-Magazine November - Desember 2024

Bumntrack.co.id. Jakarta – Sepanjang tahun 2022, PT Angkasa Pura II (AP II) berhasil mencatatkan pendapatan Rp8,41 triliun atau meningkat signifikan 54,55 persen dibandingkan 2021 sebanyak Rp5,44 triliun. Sedangkan laba usaha mencapai Rp934,11 miliar dari sebelumnya negatif Rp2,52 triliun. Pencapaian ini kemudian membawa AP II berhasil mencetak laba bersih Rp91,90 miliar dari sebelumnya negatif Rp3,79 triliun.

“Setelah di tengah pandemi pada 2020 dan 2021, AP II kini telah berhasil lepas dari hasil negatif dengan membukukan keuntungan pada 2022. Kami optimistis pada 2023 laba bersih akan kembali meningkat,” ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Jumat (12/5/23).

Di tengah pandemi COVID-19, jumlah penumpang pesawat menukik tajam sejalan dengan adanya pembatasan perjalanan di seluruh dunia. Penumpang pesawat pada 2020 dan 2021 mengalami penurunan hingga hanya sekitar 40 persen dari realisasi pada 2019 saat belum ada pandemi. Kondisi pada 2022 lebih baik sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi, di mana jumlah penumpang pada tahun itu mencapai sekitar 70% dari 2019.

“AP II dan para stakeholder mampu mengelola tumbuhnya permintaan penerbangan pada 2022. AP II bersinergi erat dengan seluruh pihak untuk memastikan periode pemulihan pada 2022 berjalan baik,” tambahnya.

Kendati jumlah penumpang pesawat mulai tumbuh, namun tetap diperlukan upaya lain guna mendorong kinerja keuangan perusahaan. “Lalu lintas penerbangan pada awal 2022 sudah menunjukkan tren positif, tetapi masih di bawah 2019 saat belum ada pandemi. Karena itu AP II juga menjalankan strategi lainnya guna mendorong pemulihan bisnis,” ungkap Muhammad Awaluddin.

Salah satu strategi mempercepat pemulihan bisnis yang dijalankan AP II adalah pemanfaatan aset melalui tiga program yakni Asset Optimization Program (brown field asset), Asset Acceleration Program (asset under construction) dan Asset Utilization Program (green field asset). Strategi pemanfaatan aset dijalankan berhasil pada 2022, di mana pendapatan dari konsesi naik 28% dibandingkan 2021, lalu bisnis hotel naik 71% dan bisnis lounge meroket 224%.

Peningkatan pendapatan dari pemanfaatan aset ini berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan bisnis non-aeronautika. Pada 2022, pendapatan bisnis non-aeronautika AP II tercatat Rp4,26 triliun atau lebih besar dibandingkan dengan bisnis aeronautika sebanyak Rp4,14 triliun. Adapun sumber pendapatan bisnis aeronautika sebesar 73% berasal dari jasa pelayanan penumpang pesawat.

“AP berhasil mengembangkan bisnis non-aeronautika, sebagaimana operator-operator bandara kelas dunia lainnya. Pendapatan terbesar AP II saat ini berasal dari bisnis non-aeronautika sehingga tidak hanya bergantung pada jumlah penumpang pesawat. Ini membuat AP II dapat lebih tahan terhadap kondisi seperti pandemi yang berdampak pada penurunan lalu lintas penerbangan,” jelasnya.

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.