KOLOM PAKAR

Shenzen, Kota Teknologi Belajar Sistem Pendidikan AI Based UB Tech

Jakarta, Bumntrack.co.id – Shenzen baru dikembangkan pada awal tahun 80 an sebagai zona ekonomi khusus. Penduduknya rata-rata anak muda yang berumur 29 tahun, yang diundang pemerintah agar bisa menggerakkan ekonomi dengan cepat.

Now, shenzen telah menjelma sebagai kota modern, sekaligus kota industry teknologi tinggi. Salah satu industrial park khusus perusahaan teknologi tinggi ada di NANSHAN i-Park, yang bersebelahan dengan Southern University of Science and Technology (SUST).

SUST adalah universitas yang mengkhususkan diri pada riset inovatif, dan mereke mengusung jargon/Tag Line: Research, Innovation, and Entrepreneurship. Pintu gerbang SUST dan pintu gerbang NANSHAN i-Park hanya terpisah sejauh 5 meter.

Di NANSHAN i-Park ada 400 an high tech company, seperti UB Tech Robotik, Ruijing Imaging Technology, Laser technology dll. Menariknya, di NANSHAN i-Park SUTS juga menempati 3 lantai di gedung A7, yang berseberangan hanya 10 meter dengan gedung yang ditempati Tsinghua Berkley Shenzen Institute (TBSI).

TBSI menempati 8 lantai di gedung C2, dan 8 lantai juga di gedung C3 sebelahnya. Bisa disimpulkan bahwa jumlah lantai yang dipakai mencerminkan banyaknya kualitas riset yang bisa dikerjasamakan. Baik antar universitas di China (Southern dan Tsinghua) China dengan Berkley AS, dan juga dengan perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

Inilah contoh ideal STP (Sains Techno Park) yang akan mampu melakukan kolaborasi dan produk inovasi dalam waktu cepat. Sebagai contoh: saat kami di UB Tech ingin meminta sharing session tentang AI research, mereka dengan mudah meminta tim leader research AI dari perusahaan yang sama atau perusahaan tetangganya.

Bagaimana Shenzen bisa maju dengan cepat? Sahabat saya Sastra Kusuma Wijaya, PhD dari Fisika UI mengatakan bahwa saat kuliah di Australia mengambil Master, ia punya teman dosen dari Shenzen yang disinvite untuk pindah ke universitas negeri di Shenzen dengan iming-iming bonus, fasilitas dan gaji lebih besar.

Sebagai kota yang berdekatan dengan Hongkong, pemerintah China Daratan (RRC) berkepentingan agar Shenzen jadi ICON kemajuan China daratan. Mengapa demikian?

Mungkin karena secara kultur warga Hongkong merasa lebih educted dibandingkan warga China daratan, sehingga ada kesan meremehkan karena warga China daratan sebenarnya kulturnya pertanian,
Yang saat ini mereka agak dipaksakan untuk shifting secara cepat oleh pemerintahnya menuju kultur industri dan informasi level 4.0, agar bisa menjadi Negara maju dan modern dengan cepat.

Berdasarkan amatan saya sebulan sebelumnya yang mengunjungi Hongkong dari kunjungan di Shanghai-Shenzen, dari sisi sopir misalnya yang warga Hongkong memang terlihat lebih menikmati hidup dengan bernyanyi dan bersiul mengikuti lagu yang diputar. Sementara sopir asli warga China daratan jauh lebih serius dan tergesa-gesa nyopirnya. Padahal mobil yang dikemudikan sama-sama kelas Alphard.

Kembali ke laptop, kunjungan kami tim AICI (Artificial Inteligence Centre Indonesia) ke kantor pusat UB Tech Shenzen adalah untuk mempelajari modul teknis dan aspek bisnis dari system pembelajaran berbasis AI, yang sudah 3 (tiga) tahun diimplementasikan uji cobanya di SD hingga SLTA di China.

Dampak pembelajaran AI ini dalam pemahaman Djati Handoko, PhD dari MIPA UI akan dengan cepat melesatkan kompetensi dan daya saing lulusan, karena AI mindsetnya (coding, algoritm, programming, intersection) akan bisa diaplikasikan mereka secara high tech.

Apapun bidang pekerjaannya, termasuk hukum social budaya dan tentunya dalam konteks juga IPTEKS. AICI rencananya akan diresmikan di UI (AICI UI) pertama kalinya pada tanggal 5 MARET 2020 dengan kerjasama investasi dari IdeaLab (UMG Group). Kemudian, tahap selanjutnya di ITS dan UGM pada tahun 2020 dan 2021, serta 5 (lima) centre lagi setelah 3 (tiga) AICI unggulan tersebut didirikan (UI, ITS, UGM).

Founder IdeaLab, Kiwi Aliwarga, bertekad bahwa Indonesia harus maju pesat, dengan melakukan quantum leap, melalui penerapan sistem pembelajaran berbasis AI ini. Bagaimana system pembelajaran AI yang akan diterapkan di AICI? Nantikan tulisan berikutnya.

Ditulis Oleh:
Dr.Ir.Arman Hakim Nasution, M.Eng
Manajemen Bisnis ITS

Artikel Terkait

Berita Lainnya
Close
Back to top button