Jakarta, Bumntrack.co.id – Sebagai wujud komitmen mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT SUCOFINDO (Persero) menyalurkan bantuan pinjaman modal kerja untuk mitra binaan khususnya para peternak sapi guna mendorong penguatan UMK di Jatinom, Klaten. Penyerahan bantuan pendanaan UMK kepada Kelompok Peternakan Sapi di Desa Kayumas diserahkan secara langsung oleh Kepala Cabang SUCOFINDO Semarang, Wahyudi Arief dan dihadiri para pihak Koordinator UPTD Widodo, Petugas Penyuluh Perternakan UPTD, Ninik dan Kepala Unit TJSL SUCOFINDO, Nuri Hidayat.
“SUCOFINDO sebagai perusahaan BUMN berkomitmen memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional terutama di masa pandemi Covid-19 dalam membantu para pelaku usaha, khususnya UMKM serta mitra binaan SUCOFINDO melalui penyaluran pinjaman modal kerja untuk para peternak sapi,” ujar Kepala Cabang SUCOFINDO Semarang, Wahyudi Arief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (29/11).
Menurutnya, daerah Jatinom Kabupaten Klaten merupakan daerah yang berpotensial dalam pengembangan penggemukan sapi, “Kami bertekad untuk mendukung penuh para peternak sapi Jatinom melalui program Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SUCOFINDO melalui bantuan pinjaman modal kerja untuk pengembangan usaha,” tambahnya.
Bantuan yang disalurkan berupa pinjaman modal kerja dengan total Rp720 juta kepada 24 peternak sapi ini merupakan salah satu implementasi dari nilai harmonis yang menjunjung sikap kepedulian antar sesama yang juga selaras dengan pilar pembangunan ekonomi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang berfokus pada tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan didukung kemitraan.
Kepala Unit TJSL SUCOFINDO, Nuri Hidayat mengatakan bahwa upaya pembinaan bagi Mitra Binaan kepada para peternak sapi merupakan upaya peningkatan kualitas pakan ternak yakni kelompok bahan pakan hijauan yang menjadi bahan utama, kelompok bahan pakan konsentrat, dan kelompok bahan pakan aditif (silase). “Sehingga, dengan menambah unit mesin chopper atau pencacah diharapkan mampu menambah jumlah produksi pakan kelompok hijauan sekaligus dapat juga meningkatkan pakan aditif seperti silase atau pakan berbahan hijauan yang difermentasi,” tutur Nuri.