BERITA

Tembus Tunnel #1 Halim, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 74.94 Persen

Jakarta, Bumntrack.co.id – Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) kembali menapaki pencapaian konstruksi dengan ditembusnya struktur terowongan yang terbentang sepanjang 1,8 kilometer, melintang di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yakni Tunnel #1 Halim pada acara Tunnel #1 breakthrough yang berlangsung di sisi luar ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM 5+500 (arah Jakarta).

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi tembusnya Tunnel #1 KCJB. Prestasi itu menunjukkan bahwa kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam konstruksi proyek ini berjalan sangat baik. “Hanya dengan team work yang kuatlah, kita semua bisa mewujudkan transportasi mobile modern yang kelak membanggakan bangsa Indonesia,” ujar Luhut dalam sambutannya.

Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra menyampaikan bahwa penembusan tersebut merupakan hasil sinergi dan kolaborasi dua negara untuk menghadirkan kereta cepat ke hadapan masyarakat tanah air. Tuntasnya pekerjaan Tunnel #1 menambah sederet prestasi Proyek KCJB dan mendorong progres konstruksi hingga mencapai presentase 63,9 persen. “Di lapangan, angka ini merepresentasikan 5 tunnel yang telah ditembus. Dengan demikian, progress pekerjaan tunnel telah mencapai 74.94 persen dari total panjang seluruh tunnel kereta cepat yakni 16km,” kata Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/12).

Setelah Tunnel #1, dalam kurun waktu dua bulan kedepan akan terdapat dua tunnel kereta cepat yang akan tertembus. Sejalan dengan hal tersebut, pada konstruksi struktur elevated, 1.741 batang pier telah berdiri di sepanjang lintasan Jakarta–Bandung dan siap untuk dihubungkan. Disisi lain, lebih dari 12.000 batang rel kereta cepat dengan panjang masing – masing 50 meter, juga tengah memasuki proses pengiriman dari Tiongkok secara bertahap.

“Salah satu fokus kami dalam menghadirkan sebuah moda transportasi massal modern bagi masyarakat Indonesia, yang diharapkan mampu mengubah paradigma dan perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi publik di masa mendatang,” jelas Chandra.

Artikel Terkait

Back to top button