
Jakarta, Bumntrack – Dalam rangka transpormasi bisnis menyambut megatrend big data, Acer mulai menggarap sektor solusi teknologi informasi end-to-end yang dikenal sebagai Altos. Rangkaian solusi lengkap yang diperkenalkan meliputi teknologi Altos untuk ketersediaan server, storage, datacenter modern, High Performance Computing, Virtual Desktop Infrastruktur (VDI) dan Artificial Intelligent (AI) platform serta solusi Internet of Things (IoT). Solusi teknologi Altos akan menyasar pelanggan enterprise di sektor retail, Finansial dan pendidikan, perusahaan skala menengah (small medium business/SMB) dan pemerintahan.
“Tadinya orang melihat Acer hanya sebuah perusahaan yang bermain di PC dan notebook. Namun Acer berkembang menjadi perusahaan yang menyediakan end-to-end solution. Jadi tidak hanya terbatas kepada notebook dan desktop tapi berubah dan bertransformasi menjadi perusahaan yang menyediakan solution dari sisi hardware, software termasuk juga dari sisi IOT,” kata Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang di Jakarta, Rabu (21/8).
Menurutnya, Acer memiiiki pengalaman puluhan tahun dalam menghadirkan perangkat terbaik bagi pelanggan di Indonesia. Kini sebagai perusahaan TI yang terus berkembang kami melengkapi keunggulan tersebut dengan menyediakan solusi TI dapat memenuhi kompleksitas dan kemampuan memordenisasi lingkungan Tl masa depan.
Laporan terbaru IDC (2019), spending dan proyeksi revenue yang bisa dihasilkan dari big data menyebutkan bahwa proyeksi pendapatan big data dan analitiknya akan mencapai USD260 miliar pada tahun 2022. Industri yang melakukan investasi terbesar adalah sektor Finansial, manufaktur, pendidikan, retail ecommerce, dan pemerintahan. Gabungan industri ini akan menyumbang hampir USD81 miliar dari pendapatan analitik data di seluruh dunia tahun ini.
Beberapa solusi yang disedikan oleh IOT yaitu smart aplikasi yang membuat para pelaku usaha di dunia pertanian menjadi lebih gampang. Mereka bisa memonitor tanamannya secara Real Time dan online. Selain itu ada smart lighting, smart water.
“Biasa orang PDAM untuk mengetahui penggunaan konsumsi air datang untuk mencatat. Namun dengan smart water, mereka tidak perlu datang lagi. Semua data secara otomatis akan dikirim ke pusat dan bisa dilihat secara Real Time tanpa harus ke lapangan,” pungkasnya.