BERITA

Transformasi Jasa Tirta II, Air atau Mati

Jakarta, Bumntrack.co.id – Perum Jasa Tirta II selama pengabdian 52 Tahun telah melakukan berbagai bentuk kegiatan antara lain pengelolaan air yang 90 persennya digunakan untuk mengairi kawasan pertanian lebih dari 240.000 hektar di Jawa Barat. Dengan hasil panen rata-rata 5,5 ton perhektar dalam dua musim tanam dengan asumsi rata-rata produksi padi 3,1 juta ton pertahun.

“Bila dimonetisasi, sumbangsih Jasa Tirta II untuk ketahanan pangan mencapai triliunan rupiah pertahun. Jasa Tirta II juga melaksanakan tugas strategis untuk memenuhi kebutuhan 80 persen air baku DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan air baku untuk kawasan Bekasi, Karawang, Subang, dan Purwakarta tercukupi 100 persen,” kata Direktur Utama Jasa Tirta II U. Saefudin Noer di Jakarta, Senin (25/11).

Menurutnya, Jasa Tirta memiliki manfaat yang besar untuk negeri sehingga perlu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mencanangkan transformasi di berbagai aspek. Transformasi dilakukannya dengan melihat sumber daya perusahaan serta potensi pengelolaan waduk, bendungan dan waduk, bendung dan saluran, sungai dan wilayah sungai. Dasar transformasi tentunya tidak lepas dari triple bottom line dan bagaimana korporasi yang ideal berjalan dengan konsep people, planet & profit.

Fokus transformasi Jasa Tirta II mencakup people and corporate culture, proses bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, area bisnis baru, dan optimalisasi aset serta dukungan regulasi sehingga sebagai BUMN Jasa Tirta II dapat berkontribusi lebih banyak bagi ketahanan pangan dan energi nasional. Ppotensi pengusahaan yang manageable, profesional, dan komersial, akan banyak menghasilkan tambahan pendapatan bagi perusahaan. Dengan transformasi ini, Jasa Tirta II ingin menjaga konservasi lingkungan, memitigasi kekeringan, manajemen banjir, mengurangi potensi konflik SDA, serta energi baru dan terbarukan sehingga lebih baik karena tidak hanya mementingkan air untuk PLTA yang bersifat komersial yang selama ini dikelola pihak lain, tapi jauh lebih penting lagi untuk menyuplai air bagi kebutuhan pengairan dan pangan.

Sepanjang Tahun 2019, Jasa Tirta II telah melaksanakan program konservasi dan optimalisasi pengelolaan air dengan pembersihan sumber air mulai dari Situ Cisanti, pembersihan waduk, bendung dan saluran sepanjang Sungai Citarum, dan antisipasi kekeringan melalui proses pengaturan air untuk pertanian, industri, dan air minum. Kondisi Waduk Jatiluhur yang bersih bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan event-event wisata, seperti The 1st Jatiluhur Stand Up Paddle & Kayak Festival, dayung dan perahu naga, dilanjutkan dengan event Jatiluhur Heroes Fun Run, dan The 1st International Jatiluhur Jazz Festival yang akan digelar 30 November – 1 Desember 2019 mendatang. Event-event tersebut menjadi bagian dari kampanye untuk menjaga lingkungan dan air bagi kehidupan.

Tak hanya itu, untuk mendongkrak pariwisata di Jatiluhur Jasa Tirta II juga mengembangkan zonasi destinasi eco-tourism, wisata air, renovasi hotel, bungalow dan resto dan penataan umkm di sekitar waduk. Kegiatan-kegiatan itu juga merupakan bagian dari BUMN Hadir untuk Negeri dalam pembinaan usaha mikro kecil menengah/umkm dan ekonomi kreatif di kawasan Jatiluhur dan wilayah sungai yg dikelola Jasa Tirta II.

Artikel Terkait

Back to top button