
Jakarta, BUMN TRACK – Dalam Laporan Keuangan Triwulan 1 Tahun 2024, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau emiten berkode KRAS mencatatkan pendapatan sebesar USD231,79 juta atau setara dengan Rp3,68 triliun.
“Perseroan memperoleh laba bruto USD19,94 juta atau setara Rp316,52 miliar, dengan capaian gross profit sebesar 8,6% atau naik 1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi biaya usaha terjadi penurunan sebesar 11% menjadi sebesar USD26,92 juta atau setara Rp427,36 miliar,” kata Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo di Jakarta, Selasa (2/7/24).
Meski demikian, dengan masih tingginya beban keuangan yang harus ditanggung perseroan yaitu sebesar USD30,61 juta atau setara Rp485,81 miliar, Perseroan pada Triwulan I 2024 ini masih membukukan rugi bersih sebesar USD27,35 juta atau setara dengan Rp434,06 miliar.
Dari sisi Posisi Keuangan, Total Aset per 31 Maret 2024 tercatat sebesar USD2,79 miliar atau setara Rp44,35 triliun turun 2% dibandingkan posisi akhir tahun 2023. Sedangkan Total Liabilitas turun 1% menjadi sebesar USD2,33 miliar atau setara dengan Rp37,05 triliun dan Ekuitas turun 7% menjadi sebesar USD459,53 juta atau setara USD7,30 triliun.
“Kinerja Triwulan 1 Tahun 2024 masih belum lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, seiring dengan belum optimalnya kinerja dari segmen baja karena belum beroperasinya fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM#1). Perbaikan fasilitas HSM#1 akan selesai tahun ini dan diharapkan produksi pertama produk HRC pasca perbaikan akan dilakukan pada November 2024,” jelasnya.
“Masih ada beberapa bulan ke depan sebelum menutup tahun 2024. Kami terus berupaya meningkatkan pencapaian kinerja dengan memaksimalkan potensi sinergi Krakatau Steel dan Group,” tutup Purwono.