Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat layanan angkutan barang hingga Triwulan III 2025 atau periode Januari–September mencapai 51.182.139 ton barang, naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 50.959.825 ton. Angka ini menegaskan peran KAI sebagai tulang punggung logistik nasional yang andal, efisien, dan berkelanjutan.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan, komoditas batu bara masih menjadi mayoritas dengan volume 42.398.070 ton atau 82,84% dari total angkutan. Sebagian besar digunakan untuk memasok Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa dan Bali, yang mengalirkan energi bagi sekitar 158 juta penduduk.
“Setiap rangkaian kereta batu bara membawa lebih dari sekadar muatan. Itu adalah energi yang menyalakan lampu di rumah-rumah, menghidupkan mesin produksi UMKM, memastikan kelas belajar tetap terang, dan menjaga peralatan medis di rumah sakit tetap berfungsi. Rel bukan hanya jalur baja, melainkan nadi kehidupan yang mengalirkan cahaya untuk masyarakat,” ujar Anne di Jakarta, Jumat (3/10/25).
Namun, Anne menegaskan bahwa peran KAI tidak berhenti di angkutan energi. Sejumlah komoditas strategis lain juga diangkut setiap hari, mulai dari semen dan klinker untuk pembangunan infrastruktur, petikemas berisi barang konsumsi, bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi dan industri, hingga hasil perkebunan, produk retail, dan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Semua ini menjadikan KAI sebagai simpul vital dalam rantai logistik yang menopang berbagai sektor kehidupan.
“Bayangkan sebuah desa yang bisa berkembang karena pupuk datang tepat waktu, sebuah proyek infrastruktur yang tidak berhenti karena semen tersedia, atau UMKM yang tetap bisa memasarkan produknya karena jaringan distribusi petikemas berjalan lancar. Semua itu dihidupkan oleh gerak logistik KAI setiap hari,” tambah Anne.
Selain menghadirkan manfaat, kereta api juga menjadi solusi transportasi barang yang lebih ramah lingkungan. Dengan kemampuan angkut besar sekaligus jejak emisi lebih rendah, KAI ikut memperkuat komitmen pemerintah dalam agenda transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Ke depan, KAI terus bertransformasi melalui penguatan infrastruktur, pengembangan digitalisasi layanan logistik, dan peningkatan kapasitas sarana. Langkah ini akan membuat distribusi barang semakin efisien, tepat waktu, serta berdaya saing tinggi untuk mendukung ekonomi nasional.
“Dari energi yang menyinari rumah, pendidikan, dan layanan kesehatan, hingga distribusi bahan pangan dan material pembangunan. Angkutan barang KAI secara tidak langsung menghadirkan manfaat yang menyentuh langsung kehidupan jutaan masyarakat di Indonesia,” tutup Anne.