Page 47 - BUMNTrack Edisi Desember 2019
P. 47

dibahas di internal, baru ditetapkan. Tapi
               apa yang terjadi BUMN? Perubahan          Adanya skandal motor Harley
               nama-nama di struktur organisasi biasanya
               terjadi satu jam sebelum RUPS.  Saat hal   yang berujung pada pencopotan
               itu terjadi, maka formalitas GCG-nya
               justru dilanggar. Jadi ada PR besar untuk   Ari Askhara dan jajaran direksi
               kita semua.
                  Harap diingat, yang namanya good       Garuda Indonesia merupakan
               governance bukan hanya good corporate     momentum yang sangat baik
               governance, tapi ada di dalamnya good public
               governance yang akan menyentuh sektor                  bagi Pak Erick.
               publik atau pemerintahan. Ada juga good
               regulatory governance yang berkaitan dengan
               regulasi, ada pula good market governance,
               apakah pasar-pasar finansial dan pasar-pasar
               produknya sudah mengikuti kaidah yang   mencakup good public, good regulatory dan   sekaligus memiliki otoritas untuk
               benar dan ideal. Jadi ada empat pilar yang   good market.            memberhentikan sementara direksinya.
               satu dengan lainnya harus berjalan bersama.   Adanya skandal motor Harley yang   Yang kita harapkan terjadi kepatuhan
               Intinya, secara ekosistem kita nanti akan   berujung pada pencopotan Ari Askhara   secara berkelanjutan. Yang terjadi saat ini
               lebih maju dan berkelanjutan. Keempat   dan jajaran direksi Garuda Indonesia   adanya  pembangkangan secara sistematik.
               pilar tersebut harus benar-benar dijaga, agar   merupakan momentum yang sangat   Salah satu penyebabnya, konsentrasi
               ‘rumah’ good governance di negara ini bisa   baik bagi Pak Erick. Dengan adanya   komisaris di Indonesia  terpengaruh pada
               berjalan dengan baik.              kasus ini menjadi titik balik bahwa   bonus-bonus yang bisa menyebabkan dia
                  Jika perusahaan hanya fokus     mengelola BUMN harus benar dan harus   menjadi tidak terlalu tegas, terutama pada
               memperbaiki GCG, namun good public   menggunakan cara-cara yang modern.    komisaris independen. Untuk mengawasi
               governance belum berjalan dengan      Ini kembali pada pendekatan    perusahaan, komsisaris harus diberikan
               baik, termasuk yang berkaitan dengan   ekosistem yang terpadu dan tidak   “gigi” yang lebih kuat lagi. Artinya, bahwa
               kepemerintahan yang merupakan bagian   sepotong-sepotong. Jadi semuanya   keberadaan komisaris  jangan sampai
               dari good regulatory governance, atau   harus dijalani secara serentak, good   mengesampingkan kepentingan publik.
               good market,  belum baik, biasanya akan   corporate governance, good public   Jangan pula kepentingan minoritas
               jomplang. Maka kasus-kasus pelanggaran   governance, good regulatory governance   stareholders menjadi terbengkalai.
               GCG seperti yang terjadi di beberapa   serta good market governance. Maka   Terkait pemilihan Basuki Tjahaja
               BUMN akan muncul. Semua memang     saya kembali mengingatkan, bahwa   Purnama, atau akrab disebut Ahok,
               harus dibenahi.                    hal ini tidak bisa hanya dijalankan di   di Pertamina sebagai perwakilan dari
                  Terkait gebrakan yang dilakukan   Kementerian BUMN saja, tetapi juga   pemegang saham Pertamina, langkah
               Menteri BUMN  Erick Thohir di bulan-  harus digerakkan dengan kementerian   tersebut cukup bagus. Ahok yang
               bulan pertama kepemimpinannya, hal   teknis, kementrian koordinator serta   ditunjuk sebagai Komisaris Utama
               tersebut  sangat bagus. Akan tetapi Menteri   kementerian-kementerian lainnya.   Pertamina harus mengetahui tugas
               BUMN tidak bisa bekerja sendiri. Ia   Dukungan juga bukan hanya dari   pokoknya. Keberadaan Ahok bisa
               tetap harus dibantu pihak lain, misalnya   jajaran eksekutif,  tetapi juga harus   mewakili kehadiran pemegang saham
               Kementerian BUMN, kementerian terkait   dari legislatif seperti DPD, DPR dan    agar para top management dapat
               atau kementerian teknis. Dan hal ini bukan   MPR. Juga perlu support dari lembaga   menjalankan kinerja yang baik dengan
               hanya berlaku di eksekutif tetapi juga di   yudikatif, seperti Mahkamah Agung,   hasil yang bagus. Tetapi bagi Pertamina
               legislatif. Begitu pula rencana menggandeng   Mahkamah Konstitusi, Pengadilan   merupakan perusahaan terbuka (Tbk),
               KPK untuk  mengawasi BUMN, juga    Tinggi, Kepolisian serta  Kejaksaan.   ada peran lebih lanjut dari seorang
               merupakan ide cemerlang. Namun harus   Semuanya harus bekerjasama secara   Komisaris Independen. Dialah yang
               diingat, pihak KPK juga harus menjalankan   terpadu, tidak bisa sepotong-sepotong.  mewakili publik, pemegang saham
               prinsip good governance. Apakah nanti                                minoritas dan mewakili masyarakat pada
               mereka bisa menjalankan good regulatory   Peran Komisaris            umumnya. Ia harus memastikan bahwa
               governance sebagai pengawas. Kembali   Komisaris mempunyai kewewenangan   perusahaan menjalankan prinsip triple
               kepada good corporate governance yang harus   untuk mengawasi dan menasihati,   buttom line, yakni profit, people, planet.


                                                                               No. 143 TAHUN XII DESEMBER 2019 |     BUMN Track     |     47



       KOLOM.indd   47                                                                                           12/11/19   7:15 PM
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52