Page 49 - Edisi Febuari 2020
P. 49
(health security). Saat ini masih penduduk di Asia Tenggara. “Tentu anggaran belanja modalnya atau capital
banyak permasalahan terkait farmasi saja ini merupakan market yang sangat expenditure (capex) mencapai Rp 2
di Indonesia. Mulai dari masalah besar,” jelasnya. triliun sampai Rp 3 triliun.
keterjangkauan obat, ketergantungan Bila semua kekuatan tersebut Sementara itu, Direktur
terhadap bahan impor, produk bersatu dalam holding farmasi, nantinya Utama PT Kimia Farma TbkVerdi
yang masih mahal, aksesibilitas, produksi holding farmasi bukan hanya Budidarmo berpandangan, setelah
biaya produksi yang semakin mahal untuk memenuhi pasar. Holding bisa holding sesuai dengan Rencana
ditambah kondisi BPJS yang masih menciptakan creating value sehingga Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
defisit. “Adanya holding akan membantu produknya akan menembus pasar ekspor. KAEF akan melengkapi ekosistem
pemerintah dengan menata industri Terlebih, Bio Farma yang merupakan healthcare. Kimia Farma akan terus
farmasi sehingga memberikan kontribusi satu-satunya produsen vaksin di melakukan pengembangan bisnis baik
nyata kepada masyarakat, agar mereka Indonesia sudah mengekspor produknya organik maupun anorganik. Setelah
dapat menikmati layanan kesehatan ke 140 negara. Ini bisa menjadi pintu holding adalah memperkuat rantai
secara optimal,” jelas Honesti. masuk agar produk-produk holding bisnis dari hulu ke hilir. Jadi target
Terpapar beberapa target yang farmasi bisa go international melalui Kimia Farma setelah holding adalah
diberikan kepada holding farmasi. Satu, jaringan yang sudah ada. melengkapi ekosistem healthcare
memperkuat ketahanan industri farmasi. Pembentukan holding farmasi dengan mengakuisisi rumah sakit.
Targetnya antara lain mengurangi impor merupakan langkah awal. Salah satu Dalam jangka menengah,
bahan baku obat-obatan. Selama ini 90 ekosistem yang sedang dibidik holding Kimia Farma akan melakukan
persen bahan baku obat masih diimpor. ini adalah rumah sakit. Hanya saja pengembangan bisnis hulu yaitu
Ini merupakan tekanan bagi negara. Dua, pemerintah sudah memiliki kebijakan perluasan produk dan fasilitas Active
holding juga diharapkan bisa mengurangi tersendiri dengan membentuk holding Pharmaceutical Ingredient -raw (API)
kelangkaan produk yang selama ini BUMN rumah sakit bernama Indonesia material obat yang tentunya diharapkan
pengelolannya masih dilakukan secara Health Care (IHC). Untuk itu, lanjut dapat mendukung dan memperkuat
parsial. Adanya holding ini akan Honesti, nanti akan disinergikan holding BUMN farmasi. Dengan
mempertemukan end to end. Holding ini holding farmasi dan holding rumah sakit holding farmasi ini, keunggulan Kimia
mempunyai supply side hingga demand yang mempunyai 74 rumah sakit. Farma pada layanan kesehatan yang
side. Supply side berupa pabrik-pabrik akan menunjang penguatan rantai bisnis
farmasi di seluruh Indonesia yang Kuasai Pangsa Pasar farmasi BUMN. Termasuk keunggulan
memproduksi semua obat-obtan farmasi Adanya holding BUMN Farmasi lain seperti manufaktur API, klinik
berupa pabrik-pabrik yang memproduksi diyakini semakin kuat sehingga mampu kesehatan, apotek ritel farmasi dan
semua obat-obtan farmasi. Sedangkan menguasai pangsa pasar nasional. laboratorium klinik.
demand side, berupa 1.300 outlet apotek Dikatakan Honesti, saat ini industri Adapun Direktur Utama PT
milik Kimia Farma yang selama ini kuat farmasi sangat ketat, ada lebih dari 200 Indofarma (Persero) Tbk. Arief
pada bisnis ritel. Dari 15 pabrik yang industri farmasi saat ini di Indonesia, Pramuhanto menilai, pembentukan
dimiliki holding farmasi, Kimia Farma kondisi itu menjadikan tidak ada holding BUMN farmasi memang
mempunyai 11 pabrik. Ini merupakan perusahaan farmasi yang terlalu ditujukan untuk menekan harga
sebuah kekuatan bagi holding. dominan. “Kami optimistis bisa menjadi bahan baku obat. Dia menambahkan,
Tiga, holding akan memperkuat industri nomor satu dalam negeri dengan kehadiran holding BUMN farmasi
inovasi dengan penguatan research menargetkan pangsa pasar di akhir tahun diestimasi bisa menurunkan impor
and development (R&D) yang masih ini sekitar 7,5-10 persen,” jelasnya. bahan baku dari 90 persen menjadi
kurang dibandingkan negara lain. Ia merinci, saat ini Kimia 75 persen. “Selama ini kami lakukan
Dengan penguatan inovasi, holding Farma berada di posisi ranking tiga impor bahan baku dari China dan India.
farmasi akan memperkuat R&D atau empat sejak 2017. Dengan pangsa Nantinya akan berkurang,” ujar Arief.
agar tidak lagi tergantung pada luar pasar Kimia Farma sebesar 3,5 persen, Dia menerangkan, proporsi impor
negeri. Ia menambahkan, industri sedangkan Indofarma mengusai bahan baku obat dari China dan India
farmasi di Indonesia masih sangat pangsa pasarnya 0,5 persen.Dengan masing-masing 60 persen dan 40 persen.
fragmented, dengan 200 pemain penguasaan pangsa pasar ini, Bio Farma Sebelumnya, proporsi China tercatat
di dalamnya. Bahkan, Indonesia sebagai induk holding BUMN Farmasi 80 persen sedangkan India 20 persen.
memiliki lebih dari 265 juta penduduk menargetkan pendapatan konsolidasi Indofarma juga sudah menekan biaya
yang merupakan 40 persen dari total holding sebesar Rp16,8 triliun. Adapun pemasaran hingga Rp50 miliar.
No. 145 TAHUN XIII FEBRUARI 2020 | BUMN Track | 49
DINAMIKA.indd 49 2/18/20 1:38 PM