Natal dan Tahun Baru 2022, Ini Kesiapan BUMN Tersibuk dalam Menerapkan Protokol Kesehatan

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 mendatang, Pemerintah terus memantau perkembangan kasus COVID-19 di seluruh daerah di tanah air. Hal ini untuk memastikan tidak terjadi lonjakan kasus baru. Presiden Joko Widodo secara khusus memberikan enam arahan kepada menteri dan lembaga terkait. Pertama, meminta agar seluruh kementerian dan lembaga memiliki frekuensi yang sama dalam mengendalikan pandemi COVID-19 terutama pada Bulan Desember mendatang.

Kedua, Presiden juga mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan pada guliran pelaksanaan rangkaian kegiatan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang akan mulai dilaksanakan pada awal Desember di Jakarta dan Bali. Ketiga, Presiden meminta jajaran terkait untuk mengomunikasikan dengan baik kepada masyarakat mengenai rencana penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia pada saat Natal dan Tahun Baru ini, termasuk menyampaikan informasi mengenai perkembangan kasus-kasus dan kenaikan kasus yang ada di Eropa.

“Ini penting sekali sebagai sebuah background dari keputusan yang akan kita ambil, karena memang ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM Level 3 ini karena memang menginginkan situasi menjadi normal kembali. Tapi, kita harus ingat bahwa apapun, utamanya ini pariwisata di Bali, memang terdampak paling dalam, tapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (22/11).

Keempat, Presiden memerintahkan para kepala daerah untuk terus menyeimbangkan antara gas dan rem dalam upaya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi. Kelima, meminta kepada Menteri Kesehatan untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Terakhir, Presiden kembali mengingatkan jajarannya untuk dapat memenuhi target cakupan vaksinasi di akhir tahun, yaitu sebesar 70 persen dari jumlah sasaran.

“Kami mengamati situasi pandemi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, semuanya masih baik, jadi kita tidak perlu khawatir. Tetapi kita memonitor daerah yang memiliki potensi ada kenaikan (kasus),” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.

Berdasarkan pantauan, terdapat sejumlah kota yang mengalami kenaikan kasus konfirmasi meskipun masih dalam jumlah yang relatif kecil serta positivity rate dan keterisian tempat tidur di rumah sakit yang masih rendah, seperti di Fakfak, Purbalingga, dan Lampung Utara. “Kita mengikuti daerah-daerah ini agar jangan sampai kita terlambat kalau nanti ada kenaikan. Kurang lebih ada 19 kota yang kita monitor secara ketat, kita surveilans secara ketat karena ada kenaikan kasus, walaupun masih kecil, lebih dari dua minggu,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan juga akan memantau pelaksanaan tracing dan testing di setiap daerah sehingga dapat melakukan langkah perbaikan jika masih terdapat kekurangan. Testing harus dilakukan terhadap kontak erat hasil dari tracing. Namun daerah yang mengalami kenaikan kasus terpantau disiplin dalam tracing dan testing kontak erat sudah mengalami penurunan.

“Oleh karena itu, kita mengimbau semua pimpinan daerah, bupati, wali kota agar selalu meningkatkan dan menjaga disiplin tracing dan juga testingnya. Ini sangat penting untuk bisa mencegah adanya gelombang baru,” tandasnya.

Selain memantau perkembangan penanganan COVID-19 di seluruh daerah, pemerintah juga memantau perkembangan kasus di luar negeri serta mengintensifkan pelaksanaan genome sequencing untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran varian baru Virus Corona di Indonesia. “Semua gerakan atau kejadian kasus di negara-negara luar negeri ini kita pelajari dengan ketat, kita awasi dengan ketat dan kita laporkan ke Bapak Presiden agar membuat kita tetap waspada terutama di masa Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini,” jelas Menkes.

Jasa Marga bentuk Satgas
Saat ini aktivitas masyarakat perlahan pulih. Hal tersebut tercermin pada peningkatan volume lalu lintas kendaraan di sebagian besar jalan tol Jasa Marga Group. Peningkatan volume lalu lintas kendaraan ini juga berpotensi terjadi pada Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 nanti.

Untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pengguna jalan tol Jasa Marga Group dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama operasional layanan jalan tol, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengukuhkan Tim Satuan Tugas (Satgas) PT Jasa Marga (Persero) Tbk Siaga Operasional Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

“Untuk itu kita berkumpul dalam rangka melakukan persiapan, dalam menghadapi momen Pelayanan Operasional Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang merupakan operasi kesiagaan sekaligus kemanusiaan, dengan tetap memperhatikan upaya pengendalian, pencegahan penularan dan penanggulangan COVID-19,” kata Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur di Jakarta.

Sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian Tim Satgas Jasa Marga Siaga ialah memastikan kesiapan pelayanan di gerbang dan sepanjang jalur tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group. Tidak hanya itu, Tim Jasa Marga Siaga juga harus memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan dengan melakukan pemantauan dan pengendalian pada titik-titik rawan kecelakaan, banjir, genangan, longsor, dan lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas, dan menyiapkan strategi antisipasi dan penanganan kondisi darurat, serta melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di seluruh gerbang tol dan rest area.

“Kita juga akan berkoordinasi dengan Kepolisian dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan serta Satgas Penanganan COVID-19, dalam pengendalian perjalanan orang dan transportasi umum. Jasa Marga juga akan membatasi kegiatan konstruksi di jalan tol yang berpotensi mempengaruhi kondisi lalu lintas,” tambahnya.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB) juga melakukan pengetatan protokol kesehatan (prokes) guna pencegahan penularan dan penanggulangan COVID-19 di lingkungan rest area. Selama penerapan PPKM, seluruh rest area yang dikelola oleh PT JMRB atau yang dikelola oleh mitra memperketat protokol kesehatan, salah satunya dengan memperhatikan keterisian area pujasera dan restoran dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di masing-masing wilayah.

Selain menerapkan protokol 3M, JMRB juga melakukan penyesuaian bagi aturan sarana ibadah di rest area, yakni dengan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku pada masing-masing wilayah. “Pada prinsipnya penerapan protokol kesehatan dan pencegahan penularan virus COVID-19 di rest area masih kami berlakukan sejak awal pandemi tahun lalu,” kata Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT JMRB, Tita Paulina Purbasar.

Sejumlah protokol kesehatan 5M yang diterapkan di rest area masih diberlakukan secara ketat. Protokol 5M tersebut seperti membatasi kapasitas parkir maksimal 50 persen, membatasi waktu berkunjung maksimal 30 menit, menyediakan sarana mencuci tangan dengan air mengalir dan hand sanitizer, mengatur dan membuat tanda jarak antar pengunjung di setiap fasilitas umum, memasang rambu-rambu imbauan mengenai informasi protokol kesehatan, serta melakukan pengukuran suhu tubuh dan mewajibkan penggunaan masker bagi seluruh pengunjung dan petugas rest area.

“Sebagai tindakan prefentif, kami pun melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala dan mewajibkan seluruh petugas rest area untuk segera menghubungi tenaga kesehatan apabila mengalami gejala-gejala terpapar COVID-19 agar mendapat penanganan medis,” ungkapnya.

Angkutan Umum Tersibuk di Jabodetabek
Angkutan umum Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek merupakan angkutan tersibuk dan terpadat di Indonesia. Dalam satu hari, KRL bisa mengangkut hingga jutaan penumpang. Oleh sebab itu, protokol kesehatan ketat di Stasiun dan KRL menjadi kunci penting dalam pencegahan pandemi Covid-19 di Jabodetabek.

Beberapa langkah dilakukan KAI Commuter sebagai operator KRL Jabodetabek dan DI Yogyakarta-Solo, antara lain menerapkan penggunaan masker ganda, mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan fasilitas KRL. “Selalu ikuti arahan petugas di lapangan serta tetap patuhi protokol kesehatan. Ciptakan transportasi KRL yang sehat, aman, dan nyaman di masa pandemi ini. Gunakan masker ganda, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk dan sesudah keluar stasiun,” kata VP Sekretaris Perusahaan KAI Commuter, Anne Purba.

Menurutnya, pengguna KRL di hari kerja sudah terbiasa menunjukkan sertifikat vaksin baik melalui digital maupun cetak dengan demikian ketika tiba di stasiun, pengguna dapat langsung mengikuti antrean penyekatan. Untuk mengurangi antrean dalam membeli tiket, pihaknya juga mengajak seluruh pengguna KRL dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektonik dari bank, maupun tiket kode QR melalui aplikasi. Dengan menggunakan uang elektronik pengguna dapat langsung menuju ke gate elektronik untuk masuk, dan tidak perlu mengantre di loket setiap hendak naik KRL guna membeli tiket harian maupun mencairkan uang jaminannya.

“Dengan menggunakan KMT yang bersistem saldo, pengguna tidak perlu melakukan isi ulang kartu setiap hendak melakukan perjalanan naik KRL. Sehingga pengguna tidak perlu antre di vending machine maupun loket stasiun. Selain untuk naik KRL, KMT juga dapat digunakan untuk membayar parkir di stasiun dan menggunakan KA Bandara serta sedang diuji coba untuk moda transportasi lain yaitu Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta,” terangnya.

Pihaknya juga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan menerapkan jaga jarak aman antar pengguna dengan membatasi jumlah orang yang dapat naik kereta untuk mengantisipasi kepadatan di dalam kereta. “Petugas akan melakukan antrean penyekatan di stasiun bila kondisi di dalam KRL sudah sesuai kuota. Calon pengguna KRL juga wajib menunjukkan sertifikat vaksin baik melalui aplikasi, sertifikat secara fisik, maupun digital kepada petugas,” jelasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.