BERITA
Trending

Bank DKI Catat Pertumbuhan Kredit 14,82%

Bank DKI terus mencatatkan kinerja yang positif seiring peningkatan suku bunga dan sentimen negatif akibat krisis perbankan di Amerika Serikat dan Eropa pada awal Maret 2023 hingga Mei 2023 lalu. Sampai dengan Juni 2023, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kinerja kredit dan pembiayaan sebesar 14,82% menjadi Rp50,11 triliun, dari Rp43,64 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini lebih baik dari pertumbuhan kredit dan pembiayaan secara nasional berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga April 2023 yang tumbuh sebesar 8,26%, serta lebih baik dari rata-rata pertumbuhan kredit dan pembiayaan BPD yang tumbuh sebesar 10,07%.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy melalui keterangan tertulis menyampaikan kinerja positif didorong pertumbuhan penyaluran kredit secara year on year (yoy) pada seluruh segmen, dengan fokus pada bidang UMKM. Pertumbuhan yang signifikan terjadi pada kredit ritel yang tumbuh sebesar 74,46% menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp821,54 miliar pada Juni 2022.

Selanjutnya, kredit mikro juga menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 52,50% menjadi Rp2,98 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,95 triliun pada Juni 2022. Selain itu, kredit konsumer juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 14,23% menjadi Rp20,94 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp18,33 triliun pada Juni 2022. Begitu pula dengan kredit skala lebih besar, seperti kredit menengah yang tumbuh 16,18% menjadi Rp1,68 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,45 triliun pada Juni 2022.

Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut turut mendorong peningkatan aset Bank DKI sebesar 12,08% hingga menjadi Rp82,00 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp73,17 triliun di Juni 2022.

Lebih lanjut, Fidri mengatakan dalam strategi ekspansi kredit, Perseroan memprioritaskan pengelolaan risiko yang efektif, pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal. Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross mengalami perbaikan menjadi 1,90% pada Q2-2023 dari sebelumnya 2,26% pada Q2-2022, yang menandakan kualitas kredit Bank DKI semakin sehat. Selain itu, Bank DKI juga melakukan mitigasi potensi risiko seiring dengan pertumbuhan kredit dengan menjaga Coverage Ratio sebesar 219,16%.

“Menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, Bank DKI terus berupaya untuk mengadaptasikan strategi dan mencari peluang baru utamanya pada sektor yang stabil dan potensial serta percepatan digitalisasi secara konsisten, untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh Pemangku Kepentingan.” tegas Fidri.

Sementara itu, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 9,91% menjadi Rp66,75 triliun pada Juni 2023, dari Rp60,73 triliun di Juni 2022. Pertumbuhan DPK didominasi pertumbuhan dana murah (CASA) di Q2 2023, dengan Giro tumbuh 5,03% menjadi sebesar Rp15,20 triliun pada Juni 2023, dari sebelumnya Rp14,47 triliun di Juni 2022, sedangkan tabungan tumbuh 10,75% menjadi Rp10,83 triliun, dari sebelumnya Rp9,78 triliun di Juni 2022.

Terhadap berbagai pencapaian tersebut, sampai dengan Juni 2023 kinerja bisnis Bank DKI masih dalam tren pertumbuhan positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp477,88 miliar, tumbuh 4,72% dibanding laba Kuartal I (Q1) 2023 sebesar Rp233,20 miliar, sedangkan laba bersih di periode Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp504,89 miliar.

Artikel Terkait

Back to top button