BERITA

Biayai 1,5 Juta Debitur KPR, SMF Jadi Akselerator Pengembangan Ekosistem Pembiayaan Perumahan

Bumntrack.co.id. Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengoptimalisasikan fungsinya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan mendorong pengembangan ekosistem permbiayaan perumahan di Indonesia. Sepanjang tahun 2022, SMF telah menjalankan berbagai upayanya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan perluasan mandat yang diberikan oleh Pemerintah.

“Berdasarkan laporan keuangan audited, hingga akhir tahun 2022, secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan sejak tahun 2005 mencapai Rp89,75 triliun. Adapun, total aset SMF hingga akhir tahun 2022 mencapai sebesar Rp32,96 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp11,29 triliun serta penerbitan surat utang sebesar Rp3 triliun dan term loan sebesar Rp900 miliar. Adapun laba bersih di tahun 2022 mencapai Rp417,69 miliar,” kata Direktur Keuangan & Operasional SMF, Bonai Subiakto di Jakarta, Selasa (7/3/23).

Selama tahun 2022, SMF juga telah menerbitkan obligasi sebesar Rp3 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap III. Sampai dengan akhir tahun 2022, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp12,80 triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp3,2 triliun.


Perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009. Hingga akhir 2022, Perseroan sudah menerbitkan 51 kali penerbitan dengan jumlah Rp50,42 triliun, terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp45,63 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.

“Sejak 2009 sampai saat ini, SMF telah berhasil memfasilitasi 15 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp13,28 triliun. Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid,” kata Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan SMF, Heliantopo.

Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo menegaskan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,508 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 83,81% wilayah barat, 15,56% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,63% wilayah timur.

Terkait optimalisasi peran dan fungsinya dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF juga menjaring sinergi dengan berbagai pihak. Sepanjang tahun 2022, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka implementasi perluasan mandat dari Pemerintah sebesar Rp2,4 triliun yang terdiri dari Kredit Konstruksi, Kredit Mikro Perumahan, KPRumah Usaha, KPR Inden, serta Kredit Multi Guna Perumahan.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, SMF juga berperan aktif dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%. Dalam pelaksanaanya Perseroan bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui Bank Penyalur.

Sejak Agustus tahun 2018 hingga 31 Desember 2022, SMF telah berhasil menyalurkan dana KPR FLPP sebesar Rp15,035 triliun. Dalam menjalankan program tersebut SMF menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). PMN yang diterima tersebut kemudian dikombinasikan dengan penerbitan surat utang sehingga memiliki daya ungkit (leverage) untuk disalurkan kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

Ananta menuturkan bahwa pemenuhan kebutuhan KPR FLPP bagi masyarakat pada tahun 2022 meningkat dibanding tahun 2021, yaitu 200.000 unit rumah, atau peningkatan sebesar 27% yaitu 157.500 unit. Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu tren positif industri perumahan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini.“ke depan SMF akan terus berperan serta mendukung Pemerintah dalam memaksimalkan pemanfaatan APBN untuk penyediaan akses perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia melalui program KPR FLPP, serta program pembiayaan sekunder perumahan berkelanjutan lainnya,” ungkap Ananta.

Selain itu Perseroan juga aktif dalam menjalankan beberapa inisiatif strategis diantaranya yaitu Program Pembiayaan Homestay dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh. Dalam Program Pembiayaan Homestay, merupakan sinergi SMF dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Terkait Program Pembiayaan Homestay sepanjang 2022 SMF telah bersinergi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam merealisasikan penyaluran pembiayaan dengan total sebesar Rp2.750 miliar untuk di 5 desa wisata yang terdiri dari 37 debitur. Adapun sejak 2019 hingga Desember 2022, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai Rp12.442 miliar untuk 152 homestay di 16 desa wisata binaan yang terletak di Desa Nglanggeran, Desa Samiran, Desa Kuta, Desa Pagerharjo, Desa Kemuning, Desa Mertak, Desa Sarongan, Desa Sukajaya, Desa Tamansari, Desa Bangsring, Desa Sembalun, Desa Wringin Putih, Desa Tete Batu, Desa Paputungan, Desa Palaes dan Desa Pahawang.

Terkait realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, sepanjang tahun 2022, Perseroan dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 147 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp 10,4 miliar di 5 lokasi yaitu di Belu Nusa Tenggara Timur, Surakarta Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Mataram Nusa Tenggara Barat dan Medan Sumatera Utara . Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 373 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp 27,6 miliar.

Artikel Terkait

Back to top button