BERITA

Era Keterbukaan Informasi, Asosiasi Industri Besi dan Baja Nasional Luncurkan Situs Web Baru

Jakarta, Bumntrack.co.id – Asosiasi Industri Besi dan Baja Nasional/The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) resmi meluncurkan situs web baru (www.iisia.or.id). Tujuan diluncurkannya situs web IISIA yang baru ini agar para pelaku industri maupun masyarakat yang membutuhkan informasi terkait industri besi dan baja dapat mengakses situs web IISIA.

“Tujuan dari diluncurkannya situs web IISIA ini adalah sebagai sumber informasi mengenai perkembangan industri besi dan baja, khususnya di Indonesia. Selain itu penelusuran informasi tersebut diharapkan dapat dilakukan secara lebih interaktif dengan tersedianya akses informasi yang lebih luas dan terkini terkait kondisi pasar, investasi, teknologi, regulasi, standar baja, pelaku industri khususnya anggota IISIA, produk serta galeri baja”, kata Chairman IISIA, Silmy Karim di Jakarta, Kamis (6/8).

Diluncurkannya situs web IISIA pada bulan Agustus 2020 merupakan waktu yang sangat tepat, mengingat kondisi bisnis baja yang saat ini penuh gejolak dan tantangan. Merebaknya wabah COVID-19 telah mengubah semua data dan informasi pertumbuhan ekonomi, industri, perdagangan, harga komoditas, rantai pasok maupun tata cara kerja dan komunikasi. Industri baja, tidak terkecuali, juga mengalami perubahan fundamental seperti penurunan drastis permintaan, volatilitas harga produk dan bahan baku, perubahan rantai pasok, tren proteksionisme serta ketidakpastian masa depan industri.

“Ketersediaan informasi menjadi semakin penting sebagai masukan bagi produsen industri besi dan baja, pemerintah, peneliti, serta berbagai pemangku kepentingan industri besi dan baja nasional dalam merumuskan strategi dan kebijakan, serta pengambilan keputusan penting lainnya. Kehadiran situs web IISIA semoga dapat menjawab tantangan akan kebutuhan informasi terkait dinamika perkembangan industri di Indonesia,” papar Silmy.

Pihaknya juga mengapresiasinya kepada pemerintah atas dukungan yang telah diberikan kepada industri baja nasional khususnya terkait kebijakan energi, upaya perlindungan atas importasi baja serta kebijakan-kebijakan lainnya. “Apresiasi kami sampaikan kepada Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM atas terbitnya Keputusan Menteri ESDM No. 89K/2020, dimana sebanyak 56 perusahaan industri baja sebagai pengguna mendapatkan penurunan harga gas sebesar USD 6 per MMBTU. Sebagaimana diketahui, gas merupakan salah satu komponen biaya penting bagi industri baja. Hal ini tentunya diharapkan akan mampu memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri baja nasional,” ujar Silmy.

Tahun 2020 adalah tahun yang bersejarah bagi industri baja nasional yang memasuki usia ke-50, sejak mulai beroperasi pada tahun 1970-an. Dalam rentang usia yang cukup panjang tersebut, industri baja nasional telah mampu meningkatkan kapasitas produksi baja kasar menjadi 17 juta ton dan produk akhir menjadi 28 juta ton.

Silmy meyakini, industri baja di Indonesia akan tumbuh jauh melampaui negara-negara lain dan tidak menutup kemungkinan akan mengikuti jejak pertumbuhan industri baja di India dan Tiongkok yang meningkat secara tajam seiring peningkatan GDP per kapita. “Tidak lama lagi, kebutuhan baja nasional akan tumbuh dengan cepat dan menjadi motor pergerakan industri tanah air. Peran IISIA dan situs web IISIA menjadi penting di masa-masa yang akan datang dalam mengiringi perjalanan industri baja nasional yang penuh harapan dan tantangan sehingga dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, turut menjaga kemandirian industri, berkontribusi menciptakan kemakmuran masyarakat serta menjadi tuan rumah di negeri sendiri baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Back to top button