Jadi Operator Pelabuhan Patimban, Pelindo III Siap Berkolaborasi dengan Seluruh Stakeholder

E-Magazine November - Desember 2024

Jakarta, Bumntrack.co.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi telah mengoperasikan kembali Pelabuhan Patimban guna menghidupkan dan menggeliatkan aktivitas ekonomi nasional pada umumnya, serta bagi masyarakat di sekitar pada khususnya. Bersama PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Kemenhub meluncurkan pelayaran perdana lintas penyeberangan ferry jarak jauh atau Long Distance Ferry (LDF) dari Pelabuhan Patimban ke sejumlah rute di Indonesia. Dalam pelayaran perdana ini kapal ini mengangkut kargo kendaraan sebanyak 98 unit kendaraan kecil dan 1 truk besar bermuatan 40 unit sepeda motor.

“Pelabuhan Patimban ini pelabuhan baru tapi kami optimis kita harus bisa membuat Patimban ini semakin lama makin hidup supaya ekonomi juga tumbuh lebih cepat, ini mulai dengan kapal ro-ro, kami juga berupaya mencari kargo yang lain, harapannya nanti ini bisa kontinyu,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (14/1).

Pelayaran ferry jarak jauh ini akan melayani tiga rute yaitu Patimban-Panjang, Patimban-Pontianak dan Patimban-Banjarmasin. “Tidak menutup kemungkinan kalau kargonya meningkat, operator lain juga bisa ikut melayani disini. Selain ASDP operator ro-ro kan banyak juga, nanti kawan-kawan Pelindo 3 sedang bicara dengan mereka supaya ini bisa terus berlanjut,” tambahnya.

Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan Pelabuhan Patimban agar dapat segera melayani pengiriman kontainer. Nantinya akan disediakan portable crane termasuk lebar alur sehingga dapat melayani aktivitas ekspor-impor.

“Paling cepat pertengah tahun ini, sebelum Juni. Tapi kita akan berusaha supaya dermaga kontainer ini mulai dioperasikan. Kami upayakan nanti ada crane, dan lain sebagainya. Saya berharap Insha Allah akhir bulan ini atau awal bulan depan sudah ada kargo lain selain mobil,” ungkapnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengungkapkan tujuan lain dalam Penetapan lintas Patimban – Panjang tersebut untuk mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan Over Dimension Over Load (ODOL) serta mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan.

“Yang kita harapkan ke depannya setelah rute Patimban – Panjang ini dapat mengajak asosiasi logistik untuk menggerakkan beberapa komoditas logistik yang dapat dibawa dari Jawa ke Pontianak dan Banjarmasin. Dengan adanya peresmian pelayaran perdana rute Patimban- Panjang ini semoga semakin memperlancar distribusi logistik dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sekitarnya karena Pelabuhan Patimban memiliki peran strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat juga secara nasional,” jelas Dirjen Budi.

Sementara itu Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan pengoperasian tahap awal lintasan LDF dari Pelabuhan Patimban, Subang menuju Pelabuhan Panjang, Lampung ini merupakan lintasan LDF keempat yang dilayani ASDP setelah lintasan Surabaya-Lembar, Jakarta-Surabaya, dan Ketapang-Lembar.

“Dengan dibukanya lintasan ini, menjadi salah satu alternatif rute bagi jalur angkutan barang yang akan memperkuat sektor logistik di Pulau Jawa dan Sumatera serta Pulau Kalimantan. Kita tahu selama ini jalur logistik Jawa dan Sumatera melalui penyeberangan terfokus di lintasan Merak-Bakauheni. Kini, dengan adanya layanan melalui Pelabuhan Patimban sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, yang tidak hanya di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Lampung, tetapi juga secara nasional,” jelas Ira.

Rencananya, lintasan LDF Patimban-Panjang sejauh 210 mil dengan waktu tempuh pelayaran 19 jam ini akan dilayani oleh KMP Ferrindo 5 yang dioperasikan ASDP. Untuk lintas Patimban-Banjarmasin sejauh 444 mil dengan estimasi waktu tempuh 40 jam, dan lintas Patimban-Pontianak 420 mil dengan estimasi waktu tempuh 38 jam. KMP Ferrindo 5 memiliki spesifikasi teknis berukuran 3.566 GT, dengan panjang Kapal (LOA) 91,74 meter, dan lebar kapal 15,5 meter dengan kapasitas angkut 56 orang penumpang dan 109 unit kendaraan campuran.

Direktur Utama PT Pelindo III, U. Saefudin Noer berterima kasih atas kepercayaan pemerintah melalui Menteri Perhubungan yang mempercayakan Pelindo 3 sebagai operator pelabuhan Patimban. “Pelindo III group sedang terus menyiapkan operasi pelabuhan Patimban untuk melaksanakan amanah ini dan berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan,“ ujar Saefudin

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kehadiran jajaran Direksi PT Pelindo III (Persero) dalam acara Launching Perdana tersebut. “Selain saya, ada 3 direktur Pelindo III lainnya yang hadir, Pertama Direktur Transformasi Bisnis dan Pengembangan Bisnis untuk menyiapkan transisi sedemikian rupa agar pengembangan bisnis sesuai dengan arahan. Kedua yaitu Direktur Teknik yang akan mengevaluasi kesiapan teknis Pelabuhan ini untuk dapat beroperasi sementara pada masa transisi ini, selanjutnya Direktur Operasi dan Komersial yang kami tugaskan bekerjasama dengan seluruh stakeholder di sini untuk memastikan program ini berjalan dengan sukses sesuai dengan arahan pemerintah,“ urai Saefudin Noer.

Menurutnya Pelindo III juga melibatkan anak usahanya PT Terminal Teluk Lamong yang berpengalaman dalam operasi kelas internasional. Pada kesempatan itu hadir Dirutnya Faruq Hidayat dengan dua Direksinya Warsilan dan Wahyu Widodo sebagai salah satu Badan Usaha Pelabuhan yang akan turut mendukung penugasan dan operasi internasional di Patimban.

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.