Kuartal I/2024, BNI Finance Catatkan Kenaikan Pembiayaan Baru Hingga 433 Persen
Jakarta, BUMN TRACK – Sepanjang kuartal I/2024, PT BNI Multifinance (BNI finance) mencatatkan penyaluran pembiayaan baru (new booking) sebesar Rp1,49 triliun di Q1 2024, melonjak 433% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Dari total tersebut, Rp1,4 triliun disalurkan untuk pembiayaan konsumer dan Rp94 miliar untuk pembiayaan investasi.
Adapun total aset BNI finance di Q1 2024 mencapai Rp4,63 triliun, meningkat 268% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp1,25 triliun.
Direktur Bisnis BNI finance Albertus Henditrianto, optimis kinerja BNI Finance akan terus bertumbuh di tengah kondisi global yang dinamis.
“Kemampuan ini ditopang oleh penerapan manajemen risiko yang prudent untuk menjaga kualitas pembiayaan,” ujar Albertus di Jakarta, Selasa (28/5/24).
Upaya tersebut tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) BNI finance di Q1 2024 yang tercatat sebesar 1,5%, lebih baik dibandingkan dengan rasio NPF di Maret 2023 yang sebesar 3,0%.
Kinerja positif BNI Finance merupakan bukti komitmen BNI Group untuk bertransformasi, tidak hanya di BNI, tetapi juga di anak perusahaan. Transformasi ini dilakukan melalui berbagai inisiatif, termasuk digitalisasi proses bisnis, pengembangan produk dan layanan baru, dan ekspansi ke pasar baru.
Pencapaian BNI finance tersebut juga diapresiasi dengan penghargaan bergengsi. Pada awal April 2024, BNI Finance meraih penghargaan “The 3rd Best Perusahaan Pembiayaan 2024” untuk kategori aset Rp1 triliun-Rp5 triliun dalam ajang Digital Brand Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Infobank Media Group. Penghargaan ini diraih atas kinerja gemilang perseroan di tahun 2023.
“Penghargaan ini menjadi bukti kemampuan bersaing BNI finance yang kompetitif melalui transformasi digital dan sistem yang menunjang proses bisnis perusahaan. Hal ini juga menjadi motivasi untuk semakin meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik,” jelasnya.
BNI finance juga menunjukkan optimismenya terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan rencana ekspansi bisnis di tahun 2024. Perusahaan akan menambah jaringan cabang baru di 22 kota yang potensial.