BERITA

Laba Bank Mandiri Naik 11,1 Persen di Triwulan II 2019

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi dalam paparan kinerja triwulan II 2019 (Foto: Eka/Bumntrack)

Jakarta, Bumntrack.co.id – Pada triwulan II 2019, Bank Mandiri mencatatkan laba konsolidasi yang tumbuh 11,1 persen mencapai Rp13,5 triliun. Selain itu, kualitas kredit membaik ditandai dengan NPL gross turun 54 bps dari tahun lalu atau mencapai 2,59 persen. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan bisnis yang lebih sustain ditandai dengan pertumbuhan rata-rata Kredit bank only 12,1 persen YoY atau mencapai Rp690,5 Trilliun pada Juni 2019.

“Pencapaian laba bersih Bank Mandiri dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 14,85 persen YoY menjadi Rp44,5 triliun, penurunan biaya CKPN sebesar 21,28 persen serta diiringi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional yang berhasil kami tekan hingga tumbuh terkendali di single digit,” kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi di Jakarta, Rabu (17/7).

Saat ini Bank Mandiri lebih mengutamakan sustainabilitas jangka panjang, dimana pengukuran kinerja tidak semata-mata diukur dari angka akhir periode (ending balance), melainkan menggunakan saldo rata-rata (average balance). Hal ini terbukti efektif yang dilihat dari pertumbuhan kredit rata-rata perseroan secara bank only yang tumbuh cukup baik 12,1 persen YoY. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail yang berfokus pada kredit micro dan consumer.

“Per Juni 2019, pembiayaan segmen Corporate secara bank only tumbuh rata-rata 21,2 persen yoy dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp338,4 triliun, segmen micro banking secara bank only tumbuh rata-rata 23,6 persen yoy dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp110,4 triliun, dan kredit consumer secara bank only tumbuh rata-rata 9,0 persen dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp87,3 triliun,” tambahnya.

Hery melanjutkan, sebagai Agent of Development Bank Mandiri berkontribusi dalam pembangunan nasional khususnya dalam pembangunan infrastruktur, hingga Juni 2019 penyaluran kredit ke sektor tersebut mencapai Rp203,4 triliun per Juni 2019 lalu dengan pertumbuhan mencapai 22,6%. Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan kepada 7 sektor utama yakni transportasi (Rp 39,6 triliun), tenaga listrik (Rp 43,9 triliun), migas & energi terbarukan (Rp 37,2 triliun), konstruksi (Rp 17,2 triliun), Jalan tol (Rp 17,1 triliun), telematika (Rp 22,6 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp 10,9 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp 14,7 triliun).  

Bank Mandiri turut serta dalam mendukung usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dimana pada Januari-Juni 2019, total KUR disalurkan mencapai Rp 10,54 triliun dengan pertumbuhan mencapai 27,4% yoy atau sekitar 42% dari target tahun 2019 dengan jumlah penerima sebanyak 138.090 debitur. Sebesar 51,0% dari nilai tersebut atau Rp 5,4 triliun telah disalurkan kepada sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi.

“Selaras dengan outlook pertumbuhan Indonesia yang positif hingga akhir tahun nanti, kami sangat optimis dapat membukukan target pertumbuhan kredit di kisaran 11%-12%. Untuk itu, kami berupaya terus memperkuat pendanaan untuk menjaga kesehatan likuiditas perusahaan agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan berkualitas,” tutur Hery.

Artikel Terkait

Back to top button