CEO NOTES

Utamakan Performance dan Integritas

Dalam meniti karier,  Achmad Fauzi berusaha menjaga profesionalisme dengan cara menjunjung tinggi dua hal, yakni performance dan integritas. Keduanya ia terapkan dalam diri sendiri maupun kepada tim yang dipimpinnya. Perfomance, dilakukan dengan cara  selalu menuntaskan semua tugas yang diberikan baik secara indvidu maupun korporasi. Sedangkan terkait integritas sudah jelas, tidak ada toleransi terhadap fraud maupun tindakan-tindakan tak terpuji lainnya. Pria kelahiran Jakarta, 29 April 1979 ini juga menekankan pentingnya seseorang memiliki rasa percaya terhadap diri sendiri.

Sejak muda, bahkan sebelum memasuki dunia kerja, Fauzi sudah memiliki prinsip bahwa percaya pada diri sendiri merupakan langkah untuk menuju kesuksesan atas dasar iman. Artinya, bila kita sudah menyelesaikan  ugas apapun yang dipercayakan dan sudah sesuai dengan nilai yang bisa dipertanggungjawabkan, terutama kepada Tuhan, tidak ada lagi masalah.

”Saya selalu berpesan kepada teman-teman, terutama yang milenial. You bisa bekerja menjadi apa saja asalkan ada tiga hal terpenuhi, yakni kemauan, kemampuan dan kesempatan. Ketiga faktor itu harus ada. Salah satu saja lepas atau hilang maka tidak bisa,”  jelasnya.

Fauzi yang gemar berinteraksi ini mengaku senang ketika dapat bertukar pikiran dan memberikan masukan untuk merubah mindset seseorang. Penyandang Master of Business dari  Australia National University di Canberra itu termasuk orang yang percaya bahwa jika kita fokus kepada orang, kita akan memilki tim yang kuat dan hebat sehingga mampu menggerakan perusahaan menjadi kuat dan hebat pula.

Begitu pula kesempatan, tidak bisa dilepaskan dari dua faktor, yakni kemauan dan kemampuan. Meski kita memiliki banyak teman atau jaringan, kemampuan ada, tetapi kemauan tidak ada, akan percuma. Sedangkan berkaitan integritas, Fauzi memaknai bahwa dalam bekerja selalu ada yang mengawasi kita atau istilahnya pengawasan melekat (waskat). Maksudnya, ada atau tidak yang mengawasi kita harus bekerja secara optimal.  

“Meski terkesan idealis, tapi itulah yang akan menjaga kita. Begitu pula bila ada  ajakan atau tawaran yang tidak sesuai dengan performance dan integritas, saya katakan, kita ikuti prosedur saja,” tukas Fauzi yang suka membaca buku psikologi popular, biografi dan konsep motivasi yang disertai kisah nyata.

Artikel Terkait

Berita Lainnya
Close
Back to top button