SMF dan Kemenko PMK Kolaborasi Perkuat Akses Hunian Layak Huni
Jakarta, BUMN TRACK – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pemanfaatkan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di bidang perumahan dan permukiman.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.
Kerjasama ini mencakup berbagai aspek yang krusial untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Salah satu fokus utama adalah pertukaran data dan informasi terkait kesejahteraan masyarakat, termasuk rincian informasi keluarga yang terdampak. Informasi ini sangat penting untuk memahami kondisi riil di lapangan dan merumuskan strategi yang lebih tepat sasaran.
Selain itu, pemanfaatan data di bidang perumahan dan permukiman menjadi salah satu pilar kerjasama ini. Dengan kolaborasi ini, SMF sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan dapat mengolah data tersebut untuk program pembiayaan yang lebih efektif. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi backlog kepemilikan rumah, khususnya bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Peningkatan akses terhadap hunian yang layak akan membawa dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Proses penandatanganan perjanjian ini dilakukan oleh Ananta Wiyogo, Direktur Utama SMF, dan Nunung Nuryartono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kehadiran mereka menegaskan komitmen dari kedua belah pihak untuk bersama-sama mengakselerasi upaya penghapusan kemiskinan ekstrem melalui langkah-langkah konkrit dan terukur.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pembangunan perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan akses terhadap data yang akurat, kami dapat menjalankan upaya kami dalam merancang program pembiayaan yang lebih tepat sasaran, membantu masyarakat yang paling membutuhkan untuk memiliki hunian yang layak,” kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (30/6/24).
Sejak tahun 2019, SMF telah memiliki program pengembangan Rumah Tidak Layak Huni menjadi Rumah Layak Huni yang merupakan program bantuan SMF yang didorong oleh pemegang saham SMF yaitu Kementerian Keuangan dengan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kemenko PMK. Sejak dilaksanakan pada tahun 2019, SMF telah berkontribusi pada perbaikan 488 rumah di 21 kabupaten kota dengan total penyaluran mencapai Rp.33,7 miliar
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi banyak keluarga yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Keluarga-keluarga yang selama ini sulit untuk mendapatkan akses terhadap perumahan yang layak akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan hunian yang lebih baik, masyarakat dapat tinggal di lingkungan yang lebih sehat dan nyaman.
Sebagai langkah konkrit dari SMF dalam memerangi kemiskinan ekstrem di wilayah Semarang Jawa Tengah SMF bersama dengan Pemerintah Kota Semarang yang diwakili oleh Hevearita Gunaryanti Rahayu, Walikota Semarang, juga melaksanakan tanda tangan komitmen dalam perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di wilayah Semarang, Jawa Tengah yang juga disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Upaya kolaborasi ini tidak akan berhenti di sini. SMF berkomitmen untuk terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder guna meningkatkan keterhunian yang layak bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan salah satu langkah SMF dari serangkaian upaya yang akan terus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memastikan setiap warga negara Indonesia dapat tinggal di hunian yang aman dan nyaman.
Melalui sinergi ini, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem diharapkan dapat segera terwujud. Masyarakat Indonesia tidak hanya akan memiliki tempat tinggal yang layak, tetapi juga dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.