
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Barata Indonesia (persero) kembali menyelesaikan salah satu proyek strategis di bidang Hidromekanikal. Proyek sinergi BUMN yakni KSO Brantas Abipraya – Waskita Karya dan didukung oleh Barata Indonesia telah merampungkan Bendungan Tapin yang berada di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Dalam proyek Hidromekanikal tersebut, scope pekerjaan Barata Indonesia meliputi, Engineering, Fabrikasi Mekanikal, Elektrikal, Erection Hingga Commisioning.
“Barata melalui kompetensi Divisi Sumber Daya Air akan terus mendukung penuh project pekerjaan hydromechanical tanah air bahkan hingga sisi tersiernya dalam upaya mengembangkan PLTA,” kata Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (19/2).
Pihaknya mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut dan berharap Bendungan Tapin ini dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Bendungan Tapin tersebut memiliki kapasitas 70,52 juta m3 dan akan mengairi lahan seluas 5.472 hektar di Kabupaten Tapin. Keberadaan bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air baku untuk wilayah rantai sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir hingga 107m3/detik. Selain itu, Bendungan Tapin juga memiliki manfaat yang tak kalah penting lainnya yakni sebagai fasilitas untuk konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW.
Rampungnya Bendungan Tapin, Kalsel tersebut juga akan menambah daftar panjang portfolio Barata Indonesia di bidang Hidromekanikal. Beberapa proyek Hidromekanikal yang telah dan dikerjakan Barata Indonesia, diantaranya Rehabilitasi Bendung Pasar Baru Tangerang; Rehabilitasi Pintu Air Kedung Semat, Jepara; Bendungan Ubrug, Jatiluhur; Bendungan Gerak Sembayat, Gresik; Bendungan Kuningan,Jawa Barat; Bendungan Tanju & Mila, NTB; Bendungan Passaloreng, Sulsel; Bendungan Gerak Bojonegoro, Jatim; Bendungan Jabung, Waysekampung dan Margatiga, Lampung; Bendungan Tigadihaji Martapura, Sumsel; hingga Bendungan Karian, Lebak dengan produksi radial gate terbesar di Indonesia.