KOLOM PAKARLENSA

APA ARTI KEBAHAGIAAN?

Oleh Akhmad Kusaeni

Mudik lebaran adalah tradisi yang sangat penting di Indonesia, di mana jutaan orang kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Proses mudik tidaklah mudah. Yang naik mobil, meski sudah ada jalan tol dari ujung ke ujung, tetap saja macet-macetan tidak bebas hambatan. Yang naik kereta api, seperti Kasmi, asisten rumah tangga saya, harus terlibat dalam tiket war sebelum dapat kursi yang berjubel. Kasmi sudah lama mantengin online penjualan tiket karena mau mudik pas sepekan sebelum Idul Fitri, tapi gak dapat-dapat. Dia dapatnya pas hari lebaran. Apa boleh buat?
Kawan saya Nur yang orang Makassar memilih naik kapal laut. Meski lebih lama sampai beberapa hari terombang ambing di laut. Nur dan keluarga happy-happy aja. Estimasi lama perjalanan diperkirakan 50 jam terhitung dari kapal lepas jangkar di pelabuhan Tanjung Priok.
Mengapa orang rela bersusah payah untuk mudik? Mengeluarkan ongkos yang tidak sedikit hanya untuk pulang kampun pas lebaran? Para pakar psikologi sosial mengkaitkannya dengan konsep apa itu arti kebahagiaan? Pertanyaan konkritnya apakah makna Kebahagiaan itu berasal dari harta, tahta, atau keluarga? Mari kita periksa satu persatu.
Kebahagiaan adalah tujuan akhir yang dicari oleh banyak orang dalam kehidupan mereka. Namun, definisi kebahagiaan dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa kekayaan material adalah kunci kebahagiaan, sementara yang lain percaya bahwa pencapaian prestasi atau memiliki posisi yang tinggi dalam masyarakat adalah yang paling penting. Ternyata mengejar harta dan jabatan, bukan kebahagiaan yang hakiki. Dalam banyak kasus harta dan tahta justeru membuat petaka.
Crazy Rich Pantai Indah Kapuk Helena Lim, seorang pengusaha yang mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya dari bisnis jual beli dolar AS.  Belakangan, sosok Helena Lim terlibat dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Kejaksaan Agung menyita barang mewah waniya itu seperti uang tunai sebesar Rp10 miliar dan 2.000.000 dolar Singapura (setara Rp 23,4 miliar) yang diduga kuat berhubungan atau merupakan hasil tindak kejahatan.

Banyaknya barang yang disita, memperlihatkan bahwa Helena Lim memiliki kekayaan yang melimpah.
Contoh lain, yang terkait dengan jabatan yang membawa bala adalah kasus Rafael Alun. Pejabat pajak yang kekayaannya tidak sesuai dengan profilnya, divonis 14 tahun penjara dalam kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Adapun anaknya, Mario Dandy Satriyo, yang sering menampakkan hidup mewah, divonis 12 tahun penjara dalam kasus penganiayaan.
Ternyata harta dan tahta tak selamanya bisa membuat bahagia. Orang kemudian menoleh kepada keluarga sebagai sumber kebahagiaan yang sejati. Banyak orang, termasuk para pemudik, yang meyakini bahwa kebahagiaan sesungguhnya dapat ditemukan dalam hubungan dan ikatan yang dibangun dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai. Hubungan yang baik dengan keluarga bisa memberikan dukungan emosional, rasa keamanan, dan rasa memiliki yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun.
Mudik Lebaran adalah tradisi di mana orang-orang kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Ini bukan hanya tentang kembalinya orang-orang ke rumah mereka sendiri, tetapi juga tentang kembalinya mereka ke akar-akar kebersamaan dan cinta yang telah terjalin dalam keluarga selama bertahun-tahun.
Selamat lebaran. Minal aidzin walfaidzin. Maaf lahir dan bathin.

Artikel Terkait

Back to top button