BERITA

BRI Gandeng Kemendag Pacu Ekspor Produk UMKM ke Amerika Serikat

Jakarta, Bumntrack.co.id – Beberapa waktu lalu, Indonesia mendapat perpanjangan privilege Generalized Preference System (GSP) sehingga memperoleh pemangkasan tarif masuk barang (ekspor) ke Amerika Serikat. Menyambut hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bersama Kementerian Perdagangan melakukan perluasan kemitraan dengan menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles.

“Kerja sama ini menambah panjang kolaborasi yang dilakukan BRI New York Agency dengan Kemendag RI untuk menggenjot ekspor dari Indonesia ke Amerika Serikat. Pada 2019 lalu, BRI New York telah menandatangani MoU dengan ITPC Chicago, AS. Melalui kerja sama ini, kesempatan bagi nasabah UKM serta korporasi BRI semakin terbuka untuk mengikuti segala kegiatan perdagangan serta akses pembiayaan ekspor agar bisa mengapalkan produk-produknya ke AS,” kata GM BRI New York Agency, Tri Hartono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (30/11).

Kerja sama BRI dengan Kemendag telah dijalin sejak beberapa tahun lalu. Sejauh ini, BRI telah bekerjasama dengan ITPC di wilayah Kanada, Amerika Serikat, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Selain untuk menggenjot ekspor ke kawasan-kawasan tersebut, kerja sama BRI dan ITPC di Benua Amerika juga dibangun demi menarik minat calon investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

“BRI terus mendorong agar semakin banyak UKM dan pelaku bisnis di Indonesia yang bisa mengekspor produk-produknya ke Amerika Serikat. Peningkatan ekspor akan membawa banyak dampak positif, seperti meningkatnya pendapatan para pelaku usaha serta mengikis defisit transaksi berjalan (CAD) yang merupakan salah satu tantangan besar perekonomian Indonesia,” kata Direktur Utama BRI Sunarso.

BRI dengan ITPC berupaya untuk meningkatkan transaksi ekspor Indonesia ke wilayah Amerika Utara, Tengah dan Selatan. Untuk mempercepat realisasi target tersebut, hingga kini BRI sudah melayani transaksi perdagangan (trade finance) bagi lebih dari 8.800 nasabah UMKM dan 200 nasabah korporasi. Pola business matching dan penyediaan fasilitas Trade Finance serta Payment Gateway BRI melalui Unit Kerja Luar Negeri diharapkan dapat mendukung peningkatan ekspor Indonesia ke wilayah Amerika lima tahun mendatang.

“Saya sangat yakin kerja sama ini akan berdampak positif untuk memacu peningkatan ekspor Indonesia ke AS, sebagaimana selalu ditekankan Menteri Perdagangan untuk melakukan langkah-langkah nyata menggenjot ekspor Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku bisnis Indonesia yang menargetkan pasar AS,” ujar Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan, Arlinda.

Potensi meningkatnya ekspor produk UKM terbuka lebar, terutama pasca AS memperpanjang preferensi tarif GSP kepada Indonesia. GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh AS kepada negara-negara berkembang sejak 1974. Perpanjangan kebijakan ini membuka peluang produk-produk UKM masuk ke AS. Produk UKM yang cukup diminati warga AS diantaranya kerajinan, pintu kayu, serta perhiasan perak.

Artikel Terkait

Back to top button