Deputi BKPM Tawarkan Kawasan Industri MNP ke Investor Luar Negeri

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Achmad Idrus mengungkapkan pihaknya akan terus mempromosikan kawasan industri yang berada di dalam Makassar New Port (MNP) kepada investor di luar negeri.

“Dalam Key Performance Indicator (KPI) BKPM, harus ada pemerataan investasi berkualitas untuk di seluruh Indonesia. Tidak saja di Pulau Jawa, tapi juga di luar Pulau Jawa. Menurut data statistik, investor asing lebih senang di Pulau Jawa karena infrastrukturnya lengkap. Mengapa di luar Pulau Jawa itu investor enggan atau sedikit ketertarikannya karena infrastrukturnya masih kurang termasuk infrastruktur seperti pelabuhan. Di kawasan Indonesia Timur ini masih pelabuhan-pelabuhan kecil yang sederhana,” kata Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM, Achmad Idrus di Jakarta, Kamis (15/10).

Dirinya berharap ada ekosistem investasi yang menjadi bagian dari kelengkapan infrastruktur. Mulai dari bandara, pelabuhan dan jalan. “Nah, dengan adanya nanti kawasan industri yang akan dibangun di MNP, ini yang akan kita tawarkan ke luar negeri dan [investor] pasti akan cepat merespon karena lahannya telah tersedia,” tambahnya.

Salah satu faktor penghambat untuk stagnan atau tidak optimalnya investor dari luar itu karena masalah lahan. “Nah di MNP nanti ada kawasan industri, itu pasti akan cepat, rebutan, insya Allah. Kita di BKPM itu ada deputi promosi, nanti kita bantu untuk promosikan itu [kawasan industri]. Akan ditawarkan kepada negara-negara di Asia Timur yang selama ini punya konsen untuk investasi di Indonesia,” terangnya.

Menurutnya, hal mendasar yang sering menghambat investasi di Indonesia adalah, pertama mengenai perizinan, kedua izin lokasi karena berkaitan dengan klaim tanah adat dan lain-lain. Oleh sebab itu, dia berharap agar pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten dan kota harus memiliki RTRW maupun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), sehingga diketahui kawasan mana yang diperuntukkan untuk produksi, mana yang untuk pemukiman dan mana untuk industri.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prasetyadi mengungkapkan, saat ini pembangunan MNP untuk Tahap 1 A sudah rampung 100%. “Untuk 1 B dan 1 C progressnya sudah mencapai 54,12% posisi per 13 Oktober. Kita harapkan sesuai dengan kontrak, itu akan selesai semuanya pada 2024 mendatang. Jadi kita masih butuh waktu 2 hingga 3 tahun ke depan untuk penyelesaian secara ultimate. Nantinya di MNP akan ada kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan. Nanti MNP akan menjadi integrated port. Di mana pelabuhan dengan kawasan industri akan menyatu, sehingga nanti seluruh biaya yang terkait dengan barang logistik bisa ditekan lebih rendah karena barang yang keluar dari pabrik bisa langsung masuk pelabuhan, tidak perlu keluar lagi lewat jalan yang di luar pelabuhan,” jelasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.