Kolaborasi OVO-Pegadaian Dorong Inklusi Keuangan Digital
Jakarta, Bumntrack.co.id – OVO sebagai platform pembayaran dan layanan keuangan digital menjalin kolaborasi dengan PT Pegadaian Persero untuk memperluas layanan sekaligus mendorong pertumbuhan dan pemerataan inklusi keuangan di Indonesia. Sinergi ini berpotensi membawa lebih dari 13.4 juta nasabah Pegadaian Persero ke dalam ekosistem keuangan digital yang terintegrasi, aman dan mudah digunakan. Berdasarkan data terakhir, OVO memproses 1 miliar transaksi dalam satu tahun secara real time, dengan peningkatan jumlah transaksi lebih dari 70 persen di tahun 2019.
Sinergi strategis ini juga secara signifikan mendorong pertumbuhan tingkat inklusi keuangan dan memperkecil jumlah penduduk yang belum tersentuh layanan perbankan. Berdasarkan survei nasional literasi keuangan Otoritas Jasa Keuangan pada November 2019, indeks inklusi keuangan kini telah mencapai 76 persen. Penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pegadaian (Persero) dan OVO (PT Visionet Internasional) berlangsung di Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.
“Kesepakatan antara OVO dan Pegadaian akan semakin meniadakan kesenjangan layanan keuangan berbasis teknologi bagi pengguna, bahkan yang tinggal di wilayah pelosok. Nasabah Pegadaian dan pengguna OVO, kini dapat memperoleh pengalaman bertransaksi secara non tunai dengan lebih aman, nyaman dan mudah. Hal ini sejalan dengan visi OVO untuk menghadirkan akses keuangan digital yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra di Jakarta, Rabu (8/1).
Sebagai upaya demokratisasi layanan keuangan digital, OVO secara khusus merangkul masyarakat yang belum tersentuh kemudahan layanan keuangan modern ke dalam ekosistem ekonomi digital, saat ini 28 persen pengguna OVO termasuk kategori underbanked. Di tahun 2019, OVO juga mencatat pertumbuhan jumlah nilai transaksi sejumlah 55 persen dan peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan sebesar lebih dari 40 persen. Hal ini menggarisbawahi terus bertumbuhnya adopsi layanan keuangan digital, serta kepercayaan pengguna terhadap ekosistem OVO.
“Kerjasama dengan OVO akan meningkatkan akses nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital nasional yang terus berkembang. Pegadaian perlu memastikan pemerataan akses terhadap sistem pembayaran modern yang terintegrasi, aman dan nyaman serta akuntabel. Kerjasama ini mengedukasi lebih banyak masyarakat untuk bertransaksi non-tunai. Kolaborasi ini kunci bagi pelaku industri keuangan seperti kami untuk terus bertumbuh bersama,” kata Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto.
Kuswiyoto menegaskan, komitmen Pegadaian untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Sebagai badan usaha milik negara dengan dividen terbesar ke-tujuh (2018) di angka Rp1.3 triliun dan laba bersih di tahun yang sama senilai Rp2.7 triliun, kerjasama ini adalah wujud komitmen Pegadaian untuk terus berinovasi. Tanggap akan pentingnya inovasi dan peningkatan layanan, Pegadaian secara aktif menggerakkan 1.804 tenaga pemasar serta 9.623 agen yang membawa layanan lebih dekat pada nasabah.
Dengan kerjasama ini, maka nasabah Pegadaian melakukan transaksi keuangan melalui OVO seperti pembayaran, top-up, serta pencairan (disbursement). Kerjasama ini juga akan meliputi program pendaftaran, registrasi, dan upgrade OVO sesuai dengan penerapan prinsip-prinsip KYC (know-your-customer) OVO. Disamping itu kedua belah pihak terbuka untuk menggali potensi kerjasama dan sinergi lainnya untuk semakin meningkatkan layanan bagi nasabah keduanya.
Nota kesepahaman antara OVO dan PT Pegadaian Persero menggarisbawahi kesamaan visi kedua institusi dalam mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan terus meningkatnya adopsi penggunaan pembayaran digital di Indonesia, sinergi ini akan mempercepat tercapainya target inklusi keuangan pemerintah.