Laba Bersih Capai 99 Persen, PNM Akan Terbitkan Obligasi Rp1,3 Triliun
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM naik kelas dari idA menjadi idA+ (Single A Plus: Stable Outlook). Peringkat tersebut diberikan PT PEFINDO yang berlaku periode 23 Oktober 2019 sampai dengan 1 Mei 2020 berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta laporan keuangan tidak audit per 30 September 2019 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2018.
“Kenaikan peringkat membuat perusahaan lebih dipercaya sekaligus memberikan iklim positif investasi ke PNM. Apalagi Non Performing Loan (NPL) nasabah PNM terbilang rendah sekali, hanya 0,1 persen,” kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi di Jakarta, Rabu (13/11).
Menurutnya, kenaikan peringkat tersebut didukung strategi PNM untuk melepas obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2019 ke pasar dengan jumlah pokok sebesar Rp1,3 triliun yang terdiri atas 2 (dua) seri yaitu Seri A dan Seri B. Untuk Seri A obligasi yang ditawarkan adalah Rp586 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40 persen per tahun. Jangka waktu obligasi Seri A adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Sedangkan Seri B, Jumlah obligasi yang ditawarkan Rp763 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen. Jangka waktu obligasi seri B adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal emisi. Join Lead Underwriter (JLU) obligasi ini akan dilakukan oleh PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
“Berdasarkan sumber pendanaan penyaluran kredit, sebagian besar berasal dari obligasi yang mencapai 65 persen. Sisanya berasal dari pemerintah dan Bank,” kata EVP Keuangan dan Operasional PNM, Sunar Basuki.
Menurutnya, tingkat bunga yang didapatkan dari obligasi lebih rendah dibandingkan bunga yang diberikan perbankan. Saat ini, posisi PNM Mekaar per 9 Nopember 2019 telah menyalurkan Rp15,4 triliun dengan akumulasi penyaluran Rp29,7 Triliun dan outstanding Rp10,1 Triliun. Total jumlah nasabah Mekaar telah mencapai 5,7 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia dan didampingi oleh 23.223 account officer (AO) atau tenaga pendamping lapangan yang tersebar di 2.164 kantor layanan.
Hingga saat ini PNM memiliki total asset Rp23,9 triliun, dengan total liabilitas sebesar Rp21,1 Triliun, total ekuitas sebesar Rp2,8 Triliun dan total aset produktif Rp18,2 Triliun.
“Target laba dan pendapatan untuk tahun 2019 sudah mencapai 99 persen. Laba bersih sudah mencapai Rp850 miliar,” pungkasnya.