BERITA

Pensiunkan PLTU Milik Sendiri 55 MW, Pabrik Semen Kalsel Beralih ke Listrik PLN

Bumntrack.co.id. Jakarta – Sebagai upaya efisiensi operasional perusahaan, Pabrik semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (Indocement) Plant Tarjun, di Kalimantan Selatan menghentikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik sendiri dengan kapasitas 55 MW. PT Indocement kemudian menggunakan 100 persen listrik dari PLN.

Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Suparno dalam sambutannya mengharapkan momen ini akan meningkatkan iklim investasi yang positif di Kalimantan Selatan, menambah akses ekonomi, dan terus memaksimalkan potensi sumber daya yang ada. “Sinergi yang kuat ini untuk memperkuat kerja sama lintas sektoral demi mewujudkan visi Kalsel Maju,” kata Suparno dalam siaran pers PLN yang diterima di Jakarta, Senin (15/8/22).

Dia pun berharap dengan keandalan listrik ini, akan semakin banyak investor yang datang ke Kalimantan Selatan dan turut memajukan daerah yang bakal menjadi penyangga Ibu Kota Negara Nusantara tersebut.

“Peralihan ini dimulai sejak 3 Agustus 2022 demi meningkatkan keandalan pasokan listrik Indocement. Selanjutnya, Indocement akan menghentikan operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik perusahaan dan menjadi pelanggan PLN dengan kapasitas 55 MW. Hal ini untuk mendukung proses produksi semen dan harga yang kompetitif dan mendorong iklim investasi di Indonesia khususnya di bidang Industri Semen,” tutur Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Adi Lumakso.

Peralihan ini bakal meningkatkan produktivitas sistem kelistrikan PLN. Dia menegaskan, PLN meyakini kondisi pasokan listrik yang cukup merupakan motor untuk menggerakkan roda perekonomian. Lebih jauh Adi menjelaskan kondisi kelistrikan Kalimantan yang sangat kuat dengan sistem Interkoneksi saat ini memiliki kapasitas terpasang pembangkit sebesar 2.164 MW dan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai pada tahun 2022 adalah 1.315 MW. Cadangan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur pada umumnya mencapai 39 persen atau setara dengan 849 MW reserve margin.

“Cadangan sistem ini akan semakin meningkat dengan masuknya pembangkit sampai dengan 2024, di mana jumlahnya mencapai 600 MW,” jelas Adi.

Indocement Plant Tarjun selain memproduksi semen juga memproduksi beton siap pakai, serta mengelola tambang agregat, dan tras. Kehadirannya di daerah sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan pembangunan.

Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa, Antonius Marcos menuturkan dengan COD Pelanggan Tegangan Tinggi ini, PLN telah mewujudkan sinergi dengan industri. Hal ini diharapkan akan turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri.

Ia meyakini kerja sama ini akan dapat menambah ketahanan dan keandalan pasokan listrik serta meningkatkan daya saing industri, sekaligus mendukung Nawacita dari Presiden Joko Widodo yaitu meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing ekspor manufaktur, dan menguatkan industri hulu strategis.

Artikel Terkait

Back to top button