RUPST Garuda Indonesia Catatkan Laba Bersih USD251,99 Juta
Jakarta, BUMN TRACK – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 Garuda Indonesia mengungkapkan bahwa langkah kinerja penyehatan kinerja dapat terus berjalan on the track khususnya dengan melihat sejumlah indikator penyehatan kinerja usaha yang berjalan optimal khususnya melalui peningkatan proporsi pendapatan usaha hingga EBITDA yang terus menunjukan pertumbuhan positif.
“Sejalan dengan dengan upaya berkelanjutan Perseroan untuk terus mengakselerasikan kinerja di tengah optimisme pertumbuhan industri pariwisata, termasuk industri aviasi, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan berbagai inisiatif di berbagai lini bisnis yang memiliki potensi dalam mendukung revenue Perusahaan,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra di Jakarta, Rabu (22/5/24).
Ia menambahkan, tahun kinerja 2023 menjadi tahun perbaikan sekaligus tahun pembuktian bagi Garuda Indonesia, yang terefleksikan dalam penguatan fundamen kinerja usaha di tengah fase pemulihan pasca rampungnya restrukturisasi pada akhir tahun 2022.
“Fundamen kinerja Perusahaan terus menunjukkan tren positif seiring komitmen atas implementasi corrective actions di sepanjang tahun 2023 yang menghasilkan sejumlah capaian krusial. Di antaranya, Perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD251,99 juta serta menyelesaikan pembayaran utang secara penuh kepada kreditur dengan nilai utang hingga Rp255 juta sesuai skema perjanjian perdamaian yang mendapatkan putusan homologasi, hingga optimalisasi strategi perbaikan ekuitas Perseroan dan optimalisasi pembentukan sinking fund,” jelas Irfan.
Berbagai pencapaian Garuda Indonesia dari sisi kinerja entitas bisnis tersebut turut ditunjang inisiatif berkelanjutan dan terbarukan yang merupakan bagian dari komitmen Perusahaan untuk mencapai misi sustainability development goals (SDG). Komitmen tersebut di antaranya diwujudkan Perusahaan melalui upaya dekarbonisasi, kontribusi dalam uji coba penerbangan komersial pertama di Indonesia menggunakan bioavtur J2.4 yang berbasis inti minyak kelapa sawit, serta keterlibatan aktif dalam pengembangan Kabupaten Nias Barat.
Lebih lanjut, melalui berbagai inisiatif strategis, Garuda Indonesia pada Kuartal 1-2024 membukukan pertumbuhan pendapatan usaha secara group sebesar 18,07% menjadi US$711,98 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut turut didukung pertumbuhan pendapatan di berbagai lini, termasuk lini Penerbangan berjadwal yang tumbuh sebesar 18,19% menjadi sebesar US$599,01 juta, Penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh sebesar 53,57% menjadi sebesar US$19,67 juta, dan Pendapatan lainnya juga juga mencatatkan peningkatan sebesar 11,92% menjadi US$92,28 juta.
“Melalui berbagai inisiatif kinerja Perusahaan berkelanjutan yang berlandaskan key driver simple, profitable, dan full-service dengan dibarengi optimisme outlook industri aviasi yang telah kembali ke situasi sebelum pra-pandemi, kami meyakini upaya untuk membawa Perusahaan kembali sehat dapat berjalan on the track sesuai proyeksi,” tutup Irfan.