Tingkatkan ‘Customer Satisfaction Index’, AP II Halim Perdana Kusuma Resmikan Conveyor 3
Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap penumpang pesawat, PT Angkasa Pura II (persero) cabang Bandara Halim Perdana Kusuma meresmikan Conveyor 3. Alat ini merupakan rangkaian ban berjalan yang mengangkut barang-barang bagasi penumpang dan berjalan secara kontinyu. Karena bagasi sudah diletakkan di sabuk conveyor yang aman dan berjalan otomatis, para penumpang tak perlu lagi kerepotan membawa bagasi sepanjang bandara.
Conveyor 3 PT Angkasa Pura II (persero) Bandara Halim Perdana kusuma Jakarta diresmikan Oleh Executive General Manager, Marsma TNI Nandang Sukarna, dihadiri oleh Perwakilan dari Batik Air dan Citilink serta para pejabat di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
“Peresmian Conveyor 3 Bandara Halim Perdana Perdana Kusuma dalam rangka memenuhi Customer Satisfaction Index (CSI) dan menyambut Natal dan tahun baru,” kata Executive General Manager AP II Halim Perdana Kusuma, Marsma TNI Nandang Sukarna di Jakarta, Kamis (17/12).
Dalam menyambut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, PT Angkasa Pura Halim Perdana Kusuma telah mengaktifkan posko Nataru sejak tanggal 16 Desember 2020. Posko Nataru tersebut dilakukan sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat pengguna pesawat di Bandara Halim Perdana Kusuma.
PT Angkasa Pura II memperkirakan pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 jumlah penumpang di bandara perseroan mencapai 2,1 juta penumpang. Seluruh bandara perseroan mengaktifkan posko Nataru untuk meningkatkan 3C (coordination, collaboration, communication) di antara stakeholder. Setiap penumpang ketika berada di Bandara maupun pesawat wajib melakukan protokol 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
“Posko juga bertugas mengawasi operasional bandara termasuk pemenuhan protokol kesehatan,” terangnya.
Kunci protokol kesehatan di Bandara adalah Biosafety dan Biosecurity Management. Biosecurity Management dijalankan untuk melindungi publik dari bahaya COVID-19, dengan program physical distancing, health screening, passenger touchless processing, facility cleanliness, people protection. Sementara Biosafety Management untuk membuat lingkungan tetap sehat, dengan program biohazard precautions, environment screening, testing lab facilities, infrastructure sterilization dan public health assurance.