Page 12 - Edisi Febuari 2020
P. 12
laporan
utama
Menata Ulang
BUMN
BUMN yang merugi masih
menjadi pekerjaan rumah.
Selama pengelolaan BUMN
masih direcoki kepentingan
politis dan penugasan yang
tidak memperhatikan kondisi
BUMN, masih akan ada BUMN
yang mencatat rapor merah.
ujuh BUMN tercatat masih merugi hingga akhir
2019. Pembenahan BUMN merugi ini selalu
menjadi pekerjaan rumah bagi Menteri BUMN.
TTetapi itulah kondisi yang terjadi. Ketika BUMN
masih ‘direcoki’ dengan berbagai kepentingan, terlebih
kepentingan politis atau menjadi ‘bancakan’ bagi para
oknum pejabat, selama itulah kisah BUMN merugi akan
menjadi telenovela yang siap diputar setiap kali diperlukan,
minimal setahun sekali.
Demikian pula pada era Menteri BUMN Erick Thohir.
Kalau Erick pernah menyatakan dari 142 BUMN yang
ada, baru 15 BUMN yang memberikan kontribusi terbesar
yakni 86 persen dari total pemasukan yang berasal dari
BUMN. Artinya, masih terdapat 127 BUMN yang belum
berkontribusi maksimal kepada negara. Dari jumlah tersebut,
sebanyak tujuh BUMN dinyatakan merugi.
Adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang secara
terang-terangan menyebut ada tujuh BUMN yang merugi hingga
akhir 2019. Ia meluapkan fakta tersebut ketika melakukan rapat
kerja dengan Komisi XI DPR, (2/12/2019). Ketujuh BUMN
rapor merah yang disebut Menkeu adalah PT Dok Kodja Bahari,
PT Sang Hyang Seri, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT
Pertani, Perum Bulog, dan PT Krakatau Steel.
12 | BUMN Track | No. 145 TAHUN XIII FEBRUARI 2020
LAPUT.indd 12 2/17/20 8:37 PM