Page 19 - Edisi Febuari 2020
P. 19

memunculkan permasalahan lain karena   BUMN lain yang sempat pailit   Terimbas Perang Dagang
               para kreditur Djakarta Lloyd dapat   adalah PT Dirgantara Indonesia (PT   AS- Tiongkok
               menyita aset milik perusahaan.     DI). Akan tetapi  Mahkamah Agung   Keberuntungan tak selamanya hinggap,
                  Djakarta Lloyd juga sempat      (MA) membatalkan putusan Pengadilan   terkadang ia pergi sejenak. Itulah
               menikmati Penyertaan Modal Negara   Niaga Jakarta Pusat yang memailitkan PT   gambaran bisnis yang dialami PT
               (PMN) non tunai sebesar Rp379,3 miliar   Dirgantara Indonesia pada 4 September   Djakarta Lyod. Adanya perang dagang
               pada Juli 2017 setelah disetujui DPR RI.   2007.  Pertimbangan MA, PT Dirgantara   Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok
               Pada 2018 laba bersih BUMN tersebut   termasuk dalam Badan Usaha Milik   membuat hampir semua bisnis di
               Rp65 miliar. Djakarta Lloyd berusaha   Negara yang seluruh sahamnya dimiliki   dunia melorot seperti komoditas.
               mencapai visi Goes To 1 Trillion Top Line,   oleh negara. Saham PT Dirgantara   Kondisi tersebut  berdampak kepada
               sedangkan dalam jangka menengah    dimiliki oleh Menteri BUMN dan    industri jasa perkapalan dan pelayaran.
               mencoba untuk menjadi perusahaan go   Menteri Keuangan. Kini BUMN tersebut   Ditambah lagi dengan anjloknya
               public pada 2020 atau 2021.        terus melakukan produksi dan menerima   harga komoditas membuat industri
                  Begitu pula PT Nindya Karya     pesanan pesawat.                  jasa perkapalan dan pelayaran mulai
               (Persero). BUMN konstruksi  ini       Dalam dua  tahun ini PT        ‘mengetatkan ikat pinggang’, termasuk
               pernah terpuruk  dan mencatat      Dirgantara Indonesia telah melakukan   PT Djakarta Lyod.
               akumulasi kerugian hingga Rp400    transformasi di bidang bisnis dan    Direktur Utama PT Djakarta
               miliar pada 2010. Dalam kondisi    SDM serta penyelesaian pesanan di   Lyod, Suyoto menjelaskan, saat ini
               tersebut, Nindya Karya (Persero)   mana untuk 2019 perusahaan dapat   merupakan masa kritis bagi usaha
               menghadapi tuntutan Penundaan      mengirim sembilan unit pesawat.   jasa perkapalan dan pelayaran. Proyek
               Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)   Diungkapkan Direktur Utama       angkutan kapal untuk barang-barang
               selama tiga kali. Meskipun akhirnya   PT Dirgantara Indonesia, Elfien   komoditas mulai melorot. Padahal
               Pengadilan Niaga Jakarta Pusat     Goentoro, perusahaannya fokus untuk   angkutan komoditas menyokong besar
               menolak permohonan PKPU dari pihak   dapat meningkatkan efisiensi dan   bagi pendapatan usaha tersebut. “Kita
               supplier, PT Uzin Uts Indonesia (UUI).   perubahan bisnis sistem sehingga di   sebenarnya di masa-masa yang sangat
               Akhirnya, Nindya Karya menjalani   akhir 2019 target penjualan dapat   kritis di tahun ini karena hampir
               restrukturisasi dengan masuk dalam   mencapai Rp4 triliun.           semua bisnis ada imbas perang dagang
               pengelolaan PT Perusahaan Pengelola   PTDI telah berhasil memproduksi   Tiongkok-AS. Tahun ini (angkutan)
               Aset (PPA) pada 2012.              dan mengirimkan pesawat CN235     nikel down, otomatis kita overheat di
                  PT Nindya Karya mampu           sebanyak 68 unit untuk dalam      dalam bisnis ini,” jelas Suyoto.
               keluar dari kemelut setelah berhasil   negeri maupun luar negeri, dari total   Akibat kondisi tersebut, lanjut
               menuntaskan restrukturisasi        sebanyak 285 unit populasi pesawat   Sunyoto, keuntungan Djakarta Lloyd
               perusahaan. BUMN konstruksi itu    CN-235 series di dunia. Operator   tumbuh melambat meski dalam batas
               mendapat kontrak dari Kementrian   dalam negeri yang menggunakan     wajar. Keuntungan belum signifikan
               PUPR dan lembaga lain. Kinerja     pesawat CN-235 series adalah      karena over supply, sehingga harga turun.
               keuangan Nindya Karya pun          TNI AU dan TNI AL. Sementara         BUMN bidang perkapalan ini lantas
               secara bertahap terus mengalami    pembeli dari  luar negeri adalah   menyusun strategi ulang untuk bertahan
               peningkatan. Pada 2016 meraih      negara Thailand, Malaysia, Brunei   di tengah krisis global. Salah satunya
               pendapatan sebesar Rp4,6 triliun   Darussalam, Korea Selatan, Pakistan,   dengan memperbanyak tender dan
               dengan laba Rp180 miliar. PPA      Uni Emirat Arab, Senegal dan Nepal.   kontrak dengan industri dalam negeri.
               merancang PT Nindya Karya (Persero)   Setidaknya sudah ada 257 unit   Untuk mendukung upaya tersebut,
               untuk  penawaran umum saham        pesawat N 219 yang dipesan dari   perusahaan mulai memperbanyak
               perdana (initial public offering/IPO)   dalam dan luar negeri. Lebih dari 150   kepemilikan unit kapal. Djakarta Lloyd
               pada 2022. Nindya Karya sebagai    unit pesanan datang dari luar negeri,   mempunyai lima kapal angkut, dua di
               anak usaha pun menjadi  penyumbang   sisanya dari dalam negeri.  Pemesan    antaranya tengah dalam pembuatan.
               terbesar  yakni 82,9 persen terhadap   luar negeri itu bersal dari China,   Lima kapal angkut tersebut ialah,
               pendapatan PT PPA semester I 2019   Singapura, UAE, dan Nigeria. PT DI   dua kapal bulk carrier (bulker) jenis
               yang mencapai Rp2,24 triliun.   Sesuai   membutuhkan waktu setahun untuk   supramax berkapasitas 55 ribu DWT.
               Peraturan Pemerintah (PP) Nomor    memproduksi pesawat tersebut. Bila   Kemudian satu kapal harbour tug 3.500
               69 Tahun 2012, Nindya Karya akan   2020 mulai diproduksi, diharapkan   HP serta dua kapal tanker yang sedang
               dikembalikan pada pemerintah paling   tahun 2021 sudah bisa dihantarkan   dibangun untuk proyek dengan PT
               lambat pada 2020.                  ke pelanggan.                     Pertamina (Persero).


                                                                               No. 145 TAHUN XIII FEBRUARI 2020 |     BUMN Track     |     19



       LAPUT.indd   19                                                                                            2/17/20   8:38 PM
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24