Membangun Employee Engagement
Karier Rozainbahri Noor melesat melalui berbagai pengalaman dan dinamika dunia usaha. Setelah merampungkan program diploma di KKI College of Victoria (Australia International Academy), ia melanjutkan program strata di Swinburne Academy dan berlanjut ke program master di Australian National Univerity. Di Negeri Kanguru itulah, pria kelahiran 1983 ini menancapkan kariernya di perusahaan multinasional.
Bertahun berjalan, takdir membawanya kembali ke Indonesia. Rozain bekerja di PT Shell Indonesia dengan posisi awal sebagai HR Analyst dan berakhir di posisi Country HR Manager. ”Passion saya di sumber daya manusia dan pengembangan bisnis,” tegas Rozain.
Sembilan tahun kemudian, ia bergabung ke perusahaan milik negara. Keputusan ini ia ambil setelah melewati pergulatan batin. “Selama ini saya banyak bekerja di perusahaan swasta atau multinasional, lalu tiba pada satu titik saya bertanya pada diri sendiri, apa lagi yang saya kejar? Saya inginberbakti untuk negeri,” urainya seraya menggambarkan suasana hatinya kala itu.
Hasil fit and proper test pada tahun 2016 terjawab di 2018. Tepatnya Maret 2018, Rozain terpilih menjadi Direktur SDM dan Pengembangan Bisnis PT Sucofindo (Persero). “BUMN sangat potensial, market dan SDM nya luar biasa,” demikian kesannya terhadap perusahaan plat merah.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, khususnya untuk menjalani perannya sebagai Direktur SDM, ia menghilangkan sekat antara atasan dan bawahan. Ia membuka jalur komunikasi seluas-luasnya, sehingga siapapun bisa berdiskusi dengannya kapan saja.
Bahkan dalam keseharian, ‘si kutu buku’ ini memiliki kebiasaan untuk menyapa karyawan. “Saya selalu menayakan kabarnya, bagaimana keluarganya, apakah dia ada kesulitan atau tidak. Kedengarannya simple tapi maknanya luar biasa, membuat orang merasa dihargai,” urai Rozain.
Karenanya, untuk membangun iklim organisasi yang kondusif di Sucofindo, Rozain memilih pendekatan employee engagement. Salah satunya dimulai oleh gen next, sebuah komunitas SDM generasi milenial yang dibentuk di Sucofindo. Mereka “dipaksa” saling mengenal satu sama lain, bertukar pikiran, saling menyemangati dan meyakinkan bahwa mereka akan sukses meraih mimpinya.
“Pengaruhnya luar biasa. Employee engagement terbukti bisa meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan,” ungkap Rozain seraya mengutip hasil riset Gallup tentang survey employing engagement.
Rozain berprinsip, lakukan sesuatu yang simple tanpa teoritis yang terlalu rumit. Adanya engagement pada karyawan merupakan satu gejala bahwa perusahaan tersebut mengalami kesuksesan.