Mengawal Kesejahteraan Karyawan dan Perusahaan
Setahun sudah Kuswiyoto memimpin Pegadaian. Pengalaman yang mumpuni memudahkan jalannya untuk membawa Pegadaian menjadi perusahaan profesional yang mampu menepis berbagai tantangan zaman.
Penunjukkan Kuswiyoto menjadi Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) oleh Kementerian BUMN pada Januari 2019 disambut dengan penuh optimisme. Mengingat, prestasi yang ditorehkan di perusahaan sebelumnya
Lama berkecimpung di dunia perbankan, khususnya yang fokus pada kredit mikro, membuat Kuswiyoto tidak menemui banyak kesulitan dalam melakukan penyesuaian manakala diberi amanah untuk menahkodai Pegadaian.
Berbekal pengalaman sebelumnya sebagai Direktur Kelembagaan BRI, ia melihat peluang bahwa Pegadaian juga perlu dan bisa mengaplikasikan konsep sinergi. Karenanya, tidak lama setelah bergabung, ia segera membentuk unit kerja yang bertanggung jawab untuk menangani hubungan kelembagaan. Tidak tanggung-tanggung, unit kerja yang dibentuk langsung setingkat divisi atau satu level di bawah direksi.
“Karena saya meyakini bahwa tugas Divisi Hubungan Kelembagaan tidaklah mudah dan memiliki tanggung jawab besar karena tidak hanya sebatas menjalin hubungan dengan lembaga atau instansi lain, tetapi juga bagaimana sinergi itu menghasilkan kinerja positif. Dan saya optimis Divisi tersebut juga akan berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan,” ujarnya menggebu.
Pria yang gemar bermain golf ini memiliki keyakinan, sinergi membawa manfaat besar bagi pihak-pihak yang terlibat, baik peningkatan kinerja ataupun memberikan nilai tambah bagi nasabah maupun karyawannya.
Ayah dua anak ini pun menegaskan bahwa sinergi juga mampu menepis persaingan yang tidak sehat. Sebaliknya, persaingan secara sehat dalam industri diperlukan untuk meningkatkan adrenalin dan mendorong karyawan untuk memberikan hasil terbaik guna peningakatan kinerja. “Karena tujuan saya datang ke perusahaan hanya dua, yaitu meningkatkan kinerja dan meningkatkan kesejahteraan karyawan”, tegasnya.
Meniti Karir
Sebelum menjadi orang nomor satu di Pegadaian, Kuswiyoto yang sebelumnya bekerja di BRI ini memulai karirnya dari bawah hingga puncaknya menjabat sebagai Direktur Korporasi BRI. Di Pegadaian, dia menggantikan Sunarso yang kembali menduduki jabatan Wakil Direktur Utama BRI.
Peraih gelar MBA Finance, Washington University, Amerika Serikat (1997) dan Sarjana Ekonomi, Universitas Airlangga, Surabaya (1986) ini sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko BRI tahun 2017 dan Direktur Kelembagaan BRI (2015-2017).
Tak hanya itu, Kuswiyato juga pernah menjadi Komisaris PT Bringin Indotama Sejahtera Finance (2013-2014), Pemimpin Wilayah Jakarta 1 BRI (2015) dan Pemimpin Wilayah Makassar BRI (2014-2015).
Meneruskan legacy suksesornya, Kuswiyoto bertekad untuk meningkatkan social value dan transformasi Pegadaian menjadi the most valuable financial company sekaligus menjadi Agen Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat Indonesia, seperti yang dicita-citakan sebelumnya.
Kesolidan jajaran BOD dan BOC Pegadaian akan membuat korporasi untuk selalu siap menghadapi era ekonomi digital dan industri finansial 4.0. Karenanya, Pegadaian akan terus berinovasi untuk mempertahankan eksistensi bisnis, sekaligus sebagai market leader di bisnis gadai.
Kuswiyoto tak pernah lengah untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki Pegadaian dan terus melakukan inovasi demi mencapai kemajuan yang lebih pesat.
Kunci Sukses
Sebulan setelah menjabat sebagai Dirut Pegadaian, tepatnya Februari 2019, Kuswiyoto berkesempatan memberikan kuliah umum di Universitas Padjadjaran (Unpad). Kegiatan ini merupakan upaya menginspirasi para mahasiswa Unpad mengenai kepemimpinan dan melakukan transformasi digital di BUMN, di tengah persaingan yang semakin ketat. Seraya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, pada kegiatan yang sama Pegadaian juga melakukan grab talent dan memberikan beasiswa bagi mahasiswa terbaik di Unpad.
Di hadapan ratusan mahasiwa, Kuswiyoto berbagi tips sukses dalam mengarungi pendidikan. Kunci pertama baginya adalah memperhatikan pergaulan. Menurut Kuswiyoto, jika mau menjadi pintar maka penting bagi seseorang untuk bergaul dengan orang-orang pandai. Biasanya, sifat atau hobi seseorang akan mirip dengan orang-orang yang menjadi kawan terdekatnya.
“Kalau mau pintar, bergaullah dengan orang pintar. Dan yang pintar jangan malu gaul sama yang kurang pintar. Karena anak pintar ngajarin anak yang kurang pintar, ilmunya pasti nambah,” ujar Kuswiyoto.
Kunci sukses selanjutnya menurut ia adalah menyukai materi pelajaran. Jika tidak menyukai pelajaran, minat untuk belajar pun tidak akan muncul. “Ingat kalian harus suka sama pelajaran, kalau enggak buka bukunya saja malas,” ujarnya seraya memacu.
Kunci sukses ketiga menurut mantan petinggi BRI ini adalah jangan pernah membenci dosen. Seringkali rasa benci pada dosen membuat semangat untuk kuliah pun menjadi turun. Terakhir, kunci sukses menurut Kuswiyoto adalah bangga pada almamater sehingga menumbuhkan semangat saat menjalani kuliah.
“Itu kunci-kunci kalau kita mau sukses di sekolah dan nanti tolong diterapkan di lingkungan kerja,” ujar Kuswiyoto.
Tak hanya berbagi tips sukses, Kuswiyoto juga memaparkan pentingnya sebuah transformasi di era digital. Seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan pola hidup masyarakat dan perkembangan bisnis global, transformasi sangat perlu dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan.
Bagi Kuswiyoto, selain menumbuhkan bisnis pergadaian sebagai bisnis utama, Pegadaian juga memiliki strategi untuk mengembangkan peluang bisnis baru. Selain itu Pegadaian juga berupaya mengembangkan kualitas sumber daya manusia, memanfaatkan teknologi generasi terkini dan membangun budaya perusahaan yang hebat.