Page 29 - Edisi Febuari 2020
P. 29

perbedaan mendasar antara sektoral atau   ke depan. Saya belum melihat adanya
               cluster holding. Kecuali pengelompokan   grand strategy, terkait apa yang hendak
               cluster holding saat ini didasarkan pada   dikembangkan dalam lima tahun ke depan   Salah satu
               basis value chain nya. Hal yang lebih   dalam mencapai tujuan yang diinginkan
               kritikal adalah bagaimana implementasi   Presiden. Misal yang berkaitan dengan    pekerjaan
               holding bisa dilaksanakan dengan efektif,   keinginan“BUMN Going Global “ atau
               sehingga nilai holding lebih besar   menambah jumlah BUMN yang bisa listed   besar bagi
               dibandingkan bila masing-masing BUMN   di “Fortune 500”. Padahal, kalau strategi
               stand alone.  Titik pentingnya adalah   besar sudah ditetapkan, maka akan   BUMN adalah
               melakukan post merger integration (PMI)   muncul program-program prioritas untuk   menciptakan
               dengan smooth. Ini persoalan bagamana   dikerjakan setiap tahun.
               menyatukan visi-misi,corporate culture dan   Salah satu pekerjaan besar bagi    value.
               strategi operasional holding supaya bisa   BUMN adalah menciptakan value. Pada
               diterima semua pihak dan menghasilkan   era Menteri BUMN Rini Soemarno,
               value yang meningkat. Kalau PMI tidak   penciptaan value BUMN dilakukan
               berjalan mulus maka dipastikan     dengan cara membentuk super holding
               peningkatan value juga tidak akan optimal.  melalui beberapa sektoral holding. Maka
                  Lantas apakah BUMN ke depan     saat ini ada sudah terbangun beberapa
               masih berpotensi “dimainkan” politisi?   hodling, di antaranya holding BUMN
               Kalau terkait hubungan BUMN dan    Pertambangan di mana PT Inalum    memiliki visi yang kuat dan kemampuan
               politisi, sistem GCG sudah diatur di   sebagai leader-nya. Atau holding BUMN   jangkauan berpikir lebih strategis, serta
               BUMN dengan ketat. Penegakan GCG   energi di mana Pertamina sebagai leader   bisa menghadapi perubahan dinamika-
               juga sudah diimplementasikan Menteri   dan Perusahaan Gas Negara (PGN) kini   dinamika bisnis.
               Erick Thohir dengan cukup agresif.   berada di bawah Pertamina.         Managing Director The
               Lantas, apakah BUMN masih bisa        Adapula rencana-rencana        Management Institute Universitas
               dikorupsi? Sepanjang ekosistem BUMN   pembentukan holding lain, namun ketika   Indonesia Toto Pranoto menyebut ada
               masih abu-abu, belum bersih        Erick Thohir menjadi Menteri BUMN,   “Saya belum melihat atau
               sepenuhnya, maka kemungkinan       beberapa rencana tersebut sedikit direm.   mendengar dengan cukup jelas tentang
               korupsi masih bisa terjadi.        Konsep super holding pun berubah tidak   program-program tersebut,” tutur Toto.
                  Misal, kalau lingkup BUMN sudah   lagi menjadi sektoral holding tetapi   “Perlu ada target yang jelas untuk 4-5
               relatif bersih namun stakeholder masih   menjadi clustering. Dalam pemahaman   tahun ke depan, tentukan strategi
               agak kotor, maka BUMN bisa jadi akan   saya, clustering lebih kepada bagaimana   besarnya, dan action program yang akan
               kembali kotor. Salah satu upaya jalan   mengelola supply chain. Bila  BUMN   dieksekusi setiap tahunnya, bisa saja
               keluarnya  adalah meningkatkan jumlah   masuk dalam satu rangkaian supply chain   mengikuti atau modifikasi program
               BUMN go public. Dengan cara ini,   maka clustering BUMN bisa berjalan.   periode sebelumnya atau bikin
               karena kewajiban GCG sebagai       Berbeda dengan konsep sebelumnya,   masterplan BUMN yang baru.”
               perusahaan terbuka (Tbk), maka upaya   yakni sektoral holding, di mana BUMN   Untuk kebijakan jangka pendek,
               intervensi paling tidak bisa dikurangi.  yang  sejenis dimasukan dalam satu   Toto Pranoto menilai ada sejumlah
                  Menurut saya, Menteri  Erick Thohir   holding sehingga ada faktor-faktor risiko   kebijakan Erick Thohir yang sudah tepat
               hanya mewarisi saja dampak dari    yang bisa kita bandingkan.        pada seratus hari pemerintahan Presiden
               penerapan GCG yg rada “amburadul” di   Dalam konteks penguatan BUMN,   Joko Widodo atau Jokowi.Kebijakan
               era sebelumnya. Poin pentingnya adalah,   salah satu kunci penting agar BUMN   tersebut, tutur dia, khususnya yang
               ia berusaha melakukan penegakan GCG   kita bisa bersaing lebih baik lagi adalah   menyangkut pembenahan perusahaan
               tanpa tebang pilih. Ini yang harsu dijaga   mereka harus memiliki talenta SDM   pelat merah.
               dengan konsisten, karena memberikan   dengan kualifikasi sangat bagus.   “Pembenahan yang dilakukan di
               signal kepada seluruh pengelola BUMN   Pemilihan kandidat pemimpin BUMN   Kementerian BUMN terutama terkait
               bahwa law enforcement ditegakan tanpa   harus diperhatikan kualitasnya. Mulai   isu penegakan Good Corporate
               pandang bulu.                      dari segi visionary leadership, strategic   Governanve dan penempatan pejabat
                  Yang masih menjadi pekerjaan rumah   orientation dan kemampuan untuk   baru pimpinan Badan Usaha Milik
               bagi Erick Thohir adalah menetapkan   innovation and creativity. Pemimpin   Negara yang kredibel patut diapresiasi,”
               target dan strategi besar untuk lima tahun   BUMN yang terpilih nantinya harus   ujar Toto.


                                                                               No. 145 TAHUN XIII FEBRUARI 2020 |     BUMN Track     |     29



       PERSPEKTIF.indd   29                                                                                      2/18/20   10:10 AM
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34