Page 24 - BUMNTrack Edisi Desember 2019
P. 24
perspektif
Subholding
Berbasis Value Chain
UMN harus fokus holding baru yang hendak dibentuk, tidak
menjalankan core business- harus berdasarkan sektoral, bisa juga
nya sehingga jika dijadikan berbasis value chain.
Bdalam satu holding tentu akan Banyak orang juga salah memahami,
lebih sehat. Juga tidak terbebani dengan seolah konsep superholding akan
persoalan yang tidak berkaitan dengan dihentikan. Padahal ketika Erick
core business. Bila ada pembentukan Thohir mengatakan, akan membentuk
Oleh: holding baru, tidak harus berdasarkan subholding, sebetulnya yang akan ia
Toto Pranoto sektoral, bisa juga berbasis value chain. lakukan adalah melakukan konsolidasi
Secara konsep yang dimaksud terhadap beberapa sektoral holding
Kepala Lembaga
Manajemen Fakultas subholding sebetulnya adalah (sub holding) yang selama ini sudah
Ekonomi Bisnis semacam sectoral holding yang memang ada. Kondisi sekarang, belum semua
Universitas Indonesia sudah dibentuk di era sebelumnya. subholding dalam kondisi yang oke.
Maksudnya, Menteri Erick Thohir Contoh, kinerja holding perkebunan
mungkin perlu melakukan konsolidasi atau PTPN yang masih negatif. Bila
terlebih dulu di level subholding BUMN yang merugi seperti ini
(sectoral holding) supaya betul- langsung masuk ke dalam subholding,
betul menjadi kuat sehingga dapat tentu ketika dibentuk superholding di
memberikan value creation besar. atasnya akan menimbulkan masalah.
Setelah beberapa subholding ini bisa Tentu langkah pertama yang bisa
bertumbuh besar dan mempunyai daya dilakukan Menteri BUMN adalah
saing di level regional maupun global, melakukan konsolidasi terlebih
baru kemudian langkah pembentukan dahulu di level subholding. Setelah
superholding seperti Temasek atau subholding tersebut betul-betul sehat
Khazanah bisa direalisasikan. Jadi, dan bisa bersaing, bila ada BUMN
secara konsep superholding adalah yang hendak going global, lebih bisa
induk dari beberapa subholding direalisisasikan. Dalam pemahaman
(sectoral holding) yang sudah ada. saya, terkait pembentukan subholding
Intinya dari subholding (sectoral adalah Kementerian BUMN melakukan
holding) yang sekarang sudah ada, konsolidasi terhadap beberapa holding
Kementerian BUMN perlu melakukan yang sudah ada agar bentul-betul
evaluasi terhadap efektivitas kinerjanya. mempunyai daya saing. Pasalnya masih
Perlu juga dilakukan langkah-langkah ada holding yang kinerjanya bermasalah,
perbaikan dan terobosan untuk di antaranya holding sektor perkebunan.
meningkatkan kinerjanya. Bahkan, Kementerian BUMN juga harus
Kementerian BUMN bisa juga melihat holding yang baru dibentuk seperti
membentuk subholding lain yang basisnya holding Inalum, atau Pertamina dengan
adalah keterkaitan dalam value chain. Pegas, sudah berjalan baik atau belum.
Misal dengan membangun subholding Bila belum, perlu dicarikan model-model
logistik, sebagai anggotanya bisa BUMN subholding terbaik agar subholding
sektor pos, pergudangan, pelabuhan, tersebut benar-benar konkret. Bila semua
airlines dan beberapa BUMN lain yang holding di bawahnya sudah berkinerja oke,
mempunyai keterkaitan dengan value ketika dibentuk superholding di atasnya
chain di bidang logistik. Jadi bila ada tentu tidak terlalu sulit.
24 | BUMN Track | No. 143 TAHUN XII DESEMBER 2019
PERSPEKTIF.indd 24 12/11/19 7:10 PM